China Frustrasi atas Latihan Gabungan AS Bersama Filipina dan Jepang di Indo-Pasifik
Selasa, 23 April 2024 - 17:25 WIB
AS, Jepang, dan Filipina memperjelas bahwa untuk mendukung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, mereka tidak akan membiarkan lagi agresi China di kawasan tersebut, dan akan melawannya melalui kerja sama pertahanan yang kuat, termasuk gabungan pelatihan angkatan laut antara ketiga negara.
China, yang merasa bingung dengan latihan Angkatan Laut dan Angkatan Udara gabungan yang dilakukan Amerika, Jepang, Filipina, dan Australia pada 7 Maret di Laut China Selatan, akan melakukan lebih banyak latihan militer di wilayah tersebut.
Sebaliknya, Coast Guard AS dijadwalkan akan patroli bersama dengan Coast GuardJepang dan Filipina di Indo-Pasifik.
Pada 2025, AS berencana melakukan pelatihan maritim di sekitar Jepang. Di tahun yang sama, Amerika Serikat, Jepang, dan Filipina berencana mengadakan latihan trilateral dan aktivitas maritim lainnya di Indo-Pasifik untuk meningkatkan interoperabilitas dan memajukan keamanan dan keselamatan maritim.
“Kami mengumumkan pembentukan dialog maritim trilateral untuk meningkatkan koordinasi dan tanggapan kolektif guna mendorong kerja sama maritim,” bunyi pernyataan bersama AS, Jepang, dan Filipina pada akhir KTT trilateral.
Sementara itu, menurut South China Morning Post (SCMP), Filipina telah mengundang Jepang dan Amerika Serikat untuk melakukan “latihan maritim interoperabilitas” di Laut Visayan pada bulan Juni. Laut Visayan yang terletak di Filipina merupakan bagian dari Samudra Pasifik.
This Week in Asia, yang merupakan publikasi berita terkini yang berfokus pada Asia, mengutip juru bicara Coast Guard Filipina Laksamana Muda Armand Balilo, yang mengatakan bahwa fokus dari latihan gabungan yang diusulkan adalah interoperabilitas dalam fungsi-fungsi seperti pencarian dan penyelamatan.
Pengumuman mengenai langkah-langkah ini rupanya telah membuat marah Beijing. Kementerian Luar Negeri China mengeluarkan pernyataan keras terhadap AS, Jepang, dan Filipina.
“China sangat menentang praktik politik blok yang dilakukan negara-negara terkait. Kami dengan tegas menentang tindakan apa pun yang memicu dan meningkatkan ketegangan serta merugikan keamanan dan kepentingan strategis negara lain. Kami sangat menentang pembentukan kelompok eksklusif di kawasan ini,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning.
China, yang merasa bingung dengan latihan Angkatan Laut dan Angkatan Udara gabungan yang dilakukan Amerika, Jepang, Filipina, dan Australia pada 7 Maret di Laut China Selatan, akan melakukan lebih banyak latihan militer di wilayah tersebut.
Sebaliknya, Coast Guard AS dijadwalkan akan patroli bersama dengan Coast GuardJepang dan Filipina di Indo-Pasifik.
Pada 2025, AS berencana melakukan pelatihan maritim di sekitar Jepang. Di tahun yang sama, Amerika Serikat, Jepang, dan Filipina berencana mengadakan latihan trilateral dan aktivitas maritim lainnya di Indo-Pasifik untuk meningkatkan interoperabilitas dan memajukan keamanan dan keselamatan maritim.
“Kami mengumumkan pembentukan dialog maritim trilateral untuk meningkatkan koordinasi dan tanggapan kolektif guna mendorong kerja sama maritim,” bunyi pernyataan bersama AS, Jepang, dan Filipina pada akhir KTT trilateral.
Sementara itu, menurut South China Morning Post (SCMP), Filipina telah mengundang Jepang dan Amerika Serikat untuk melakukan “latihan maritim interoperabilitas” di Laut Visayan pada bulan Juni. Laut Visayan yang terletak di Filipina merupakan bagian dari Samudra Pasifik.
This Week in Asia, yang merupakan publikasi berita terkini yang berfokus pada Asia, mengutip juru bicara Coast Guard Filipina Laksamana Muda Armand Balilo, yang mengatakan bahwa fokus dari latihan gabungan yang diusulkan adalah interoperabilitas dalam fungsi-fungsi seperti pencarian dan penyelamatan.
Pengumuman mengenai langkah-langkah ini rupanya telah membuat marah Beijing. Kementerian Luar Negeri China mengeluarkan pernyataan keras terhadap AS, Jepang, dan Filipina.
“China sangat menentang praktik politik blok yang dilakukan negara-negara terkait. Kami dengan tegas menentang tindakan apa pun yang memicu dan meningkatkan ketegangan serta merugikan keamanan dan kepentingan strategis negara lain. Kami sangat menentang pembentukan kelompok eksklusif di kawasan ini,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning.
Instalasi Militer di Laut China Selatan
Lihat Juga :
tulis komentar anda