Profil Keluarga Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, Keluarga Keturunan Nabi Muhammad
Jum'at, 19 April 2024 - 17:29 WIB
Dalam budaya Islam, nasab (garis keturunan) memiliki makna khusus. Keturunan Nabi Muhammad dihormati dan dianggap memiliki keberkahan.
Kehadiran keturunan Nabi dalam posisi kepemimpinan seperti Ali Khamenei memberikan legitimasi dan otoritas tambahan.
Khamenei masuk seminari setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya. Dia melanjutkan pendidikan klasikalnya hingga tahun kedua sekolah menengah atas.
Dia menerima pendidikan seminari di seminari Masyhad, Najaf dan Qom. Saat remaja, Khamenei berkenalan dengan Navvab Safavi, pendiri dan pemimpin komunitas Fedaiyan Islam.
Menurutnya, Navvab Safavi menciptakan percikan pertama motivasi revolusioner Islam dalam dirinya. Pada 1976, dia bertemu dengan Ruhollah Khomeini.
Bertemu Khomeini memperkuat semangat revolusioner Khamenei. Sejalan dengan tujuan gerakan Khomeini, dia melanjutkan aktivitasnya melawan Dinasti Pahlavi, dan selama perjuangan ini, pemerintah Pahlavi menangkapnya enam kali.
Pada tahun 1977, gendarmerie mengasingkannya ke Iransyahr selama tiga tahun, ketika dia kembali ke Teheran pada tahun 1978, pada puncak protes rakyat.
Setelah Revolusi Iran tahun 1978, Khamenei menjadi anggota Dewan Revolusi, Imam Salat Jumat Teheran, dan Wakil Menteri Pertahanan.
Kemudian, dia menjadi wakil Teheran di Majelis Permusyawaratan Islam untuk satu periode dan Presiden Iran untuk dua periode.
Kehadiran keturunan Nabi dalam posisi kepemimpinan seperti Ali Khamenei memberikan legitimasi dan otoritas tambahan.
Sepak Terjang
Khamenei masuk seminari setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya. Dia melanjutkan pendidikan klasikalnya hingga tahun kedua sekolah menengah atas.
Dia menerima pendidikan seminari di seminari Masyhad, Najaf dan Qom. Saat remaja, Khamenei berkenalan dengan Navvab Safavi, pendiri dan pemimpin komunitas Fedaiyan Islam.
Menurutnya, Navvab Safavi menciptakan percikan pertama motivasi revolusioner Islam dalam dirinya. Pada 1976, dia bertemu dengan Ruhollah Khomeini.
Bertemu Khomeini memperkuat semangat revolusioner Khamenei. Sejalan dengan tujuan gerakan Khomeini, dia melanjutkan aktivitasnya melawan Dinasti Pahlavi, dan selama perjuangan ini, pemerintah Pahlavi menangkapnya enam kali.
Pada tahun 1977, gendarmerie mengasingkannya ke Iransyahr selama tiga tahun, ketika dia kembali ke Teheran pada tahun 1978, pada puncak protes rakyat.
Setelah Revolusi Iran tahun 1978, Khamenei menjadi anggota Dewan Revolusi, Imam Salat Jumat Teheran, dan Wakil Menteri Pertahanan.
Kemudian, dia menjadi wakil Teheran di Majelis Permusyawaratan Islam untuk satu periode dan Presiden Iran untuk dua periode.
Lihat Juga :
tulis komentar anda