Iran Bisa Timbang Lagi Kebijakan Nuklirnya karena Ancaman Israel
Kamis, 18 April 2024 - 21:29 WIB
TEHERAN - Iran siap menghalau setiap serangan Israel terhadap fasilitas nuklirnya, menurut Korps Garda Revolusi Islam pada Kamis (18/4/2024).
Menanggapi potensi ancaman dari Israel terhadap fasilitas nuklir Iran, Brigadir Jenderal Ahmad Haqtalab, komandan Korps Perlindungan dan Keamanan Pusat Nuklir Iran di IRGC memperingatkan agresi apa pun terhadap Iran akan menghasilkan respons yang kuat.
Dia membandingkannya dengan Operasi Janji Sejati yang bersejarah dan mengejutkan dunia.
Berbicara kepada kantor berita Tasnim, komandan tersebut menegaskan Iran memiliki informasi intelijen mengenai sejumlah target potensial dan siap merespons dengan tindakan tegas jika Israel mencoba menyerang fasilitas nuklirnya.
Dia menegaskan kembali kesiapan Iran mempertahankan situs nuklirnya. Haqtalab menegaskan, Iran telah lama menghadapi beragam ancaman, termasuk sabotase dan terorisme, dari Israel.
Haqtalab menyoroti kepatuhan Iran terhadap protokol internasional yang mengatur perlindungan fasilitas nuklir sambil menggarisbawahi kesiapan negara tersebut melawan agresi apa pun.
Merujuk pada serangan baru-baru ini terhadap kepentingan Iran, termasuk kompleks kedutaan Iran di Suriah, Haqtalab memuji tindakan defensif dan fasilitas canggih Iran dalam menjamin keamanan kompleks nuklirnya.
Komandan tersebut menegaskan Iran memiliki informasi intelijen mengenai berbagai target potensial dan siap merespons dengan tindakan tegas jika Israel mencoba menyerang fasilitas nuklirnya.
Pada tanggal 13 April, Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran melancarkan serangan drone dan rudal besar-besaran ke Israel sebagai tanggapan atas serangan udara Israel terhadap gedung konsulat yang berdekatan dengan Kedutaan Besar Iran di Damaskus pada tanggal 1 April.
Serangan Israel tersebut menghancurkan gedung tersebut dan menewaskan tujuh anggota IRGC, termasuk dua jenderal. Teheran berjanji akan membalas.
Menurut Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mohammad Bagheri, Operasi Janji Setia ditujukan untuk menyerang pusat intelijen Israel yang terletak di pegunungan Jabal ash Shaykh di sepanjang perbatasan dengan Suriah, yang memberikan informasi atas penyerangan terhadap Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah.
Iran juga menyerang pangkalan udara Nevatim, yang menampung jet tempur F-35. Bagheri mengatakan kepada kantor berita Fars pada 14 April bahwa sebagian besar fasilitas tersebut hancur dan tidak dapat dioperasikan.
The New York Times melaporkan, mengutip dua pejabat Israel, bahwa Iran telah meluncurkan 185 drone, 36 rudal jelajah, dan 110 rudal permukaan-ke-permukaan.
Juru bicara Pasukan Israel Daniel Hagari mengklaim Israel telah mencegat 99% target udara yang ditembakkan Iran, termasuk semua drone penyerang.
Menanggapi potensi ancaman dari Israel terhadap fasilitas nuklir Iran, Brigadir Jenderal Ahmad Haqtalab, komandan Korps Perlindungan dan Keamanan Pusat Nuklir Iran di IRGC memperingatkan agresi apa pun terhadap Iran akan menghasilkan respons yang kuat.
Dia membandingkannya dengan Operasi Janji Sejati yang bersejarah dan mengejutkan dunia.
Berbicara kepada kantor berita Tasnim, komandan tersebut menegaskan Iran memiliki informasi intelijen mengenai sejumlah target potensial dan siap merespons dengan tindakan tegas jika Israel mencoba menyerang fasilitas nuklirnya.
Dia menegaskan kembali kesiapan Iran mempertahankan situs nuklirnya. Haqtalab menegaskan, Iran telah lama menghadapi beragam ancaman, termasuk sabotase dan terorisme, dari Israel.
Haqtalab menyoroti kepatuhan Iran terhadap protokol internasional yang mengatur perlindungan fasilitas nuklir sambil menggarisbawahi kesiapan negara tersebut melawan agresi apa pun.
Merujuk pada serangan baru-baru ini terhadap kepentingan Iran, termasuk kompleks kedutaan Iran di Suriah, Haqtalab memuji tindakan defensif dan fasilitas canggih Iran dalam menjamin keamanan kompleks nuklirnya.
Komandan tersebut menegaskan Iran memiliki informasi intelijen mengenai berbagai target potensial dan siap merespons dengan tindakan tegas jika Israel mencoba menyerang fasilitas nuklirnya.
Pada tanggal 13 April, Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran melancarkan serangan drone dan rudal besar-besaran ke Israel sebagai tanggapan atas serangan udara Israel terhadap gedung konsulat yang berdekatan dengan Kedutaan Besar Iran di Damaskus pada tanggal 1 April.
Serangan Israel tersebut menghancurkan gedung tersebut dan menewaskan tujuh anggota IRGC, termasuk dua jenderal. Teheran berjanji akan membalas.
Menurut Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mohammad Bagheri, Operasi Janji Setia ditujukan untuk menyerang pusat intelijen Israel yang terletak di pegunungan Jabal ash Shaykh di sepanjang perbatasan dengan Suriah, yang memberikan informasi atas penyerangan terhadap Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah.
Iran juga menyerang pangkalan udara Nevatim, yang menampung jet tempur F-35. Bagheri mengatakan kepada kantor berita Fars pada 14 April bahwa sebagian besar fasilitas tersebut hancur dan tidak dapat dioperasikan.
The New York Times melaporkan, mengutip dua pejabat Israel, bahwa Iran telah meluncurkan 185 drone, 36 rudal jelajah, dan 110 rudal permukaan-ke-permukaan.
Juru bicara Pasukan Israel Daniel Hagari mengklaim Israel telah mencegat 99% target udara yang ditembakkan Iran, termasuk semua drone penyerang.
(sya)
tulis komentar anda