Mengapa Sanksi Baru AS terhadap Iran Tak Akan Bermanfaat?
loading...
A
A
A
TEHERAN - Sanksi tambahan terhadap Iran tidak akan mengubah apa pun dalam hubungan Teheran dengan negara-negara Barat karena kesenjangan antara Iran dan Barat “tidak akan tumbuh lebih besar lagi,” menurut analis politik Hossein Askari kepada Sputnik.
“Amerika Serikat (AS) akan menjatuhkan sanksi baru terhadap program rudal dan drone Iran dalam beberapa hari mendatang,” ungkap Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan.
Sanksi tersebut juga akan menargetkan Kementerian Pertahanan Iran dan Korps Garda Revolusi Islam di negara tersebut, menurut Sullivan.
Dia menambahkan, tindakan pembatasan tersebut diberlakukan sehubungan dengan serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel akhir pekan lalu.
“Menerapkan sanksi tambahan terhadap Iran tidak masuk akal karena Republik Islam sangat terkena sanksi sehingga tindakan seperti itu hampir tidak menghasilkan apa-apa,” ungkap Profesor Hossein Askari, analis politik dan profesor emeritus bisnis internasional dan hubungan internasional Iran di GW School of Business pada Sputnik.
“Ini bagi para politisi lebih untuk menunjukkan mereka melakukan sesuatu daripada mengakui isolasi terhadap Iran telah jadi bencana,” papar Askari.
Dia menjelaskan, “Pihak berwenang Iran telah menyadari mereka hidup di dunia di mana mereka harus kuat dan mandiri secara militer."
Ketika ditanya bagaimana sanksi baru ini akan mempengaruhi hubungan Iran dengan negara-negara Barat, pakar tersebut mencatat, “Iran telah mengabaikan Barat setidaknya untuk dekade berikutnya.”
“Teheran tidak mempercayai Barat dan kesenjangan antara Iran dan Barat tidak akan semakin besar,” ungkap analis tersebut, sambil menunjuk pada “Bias AS dan Eropa dalam membela kejahatan Israel terhadap Palestina dan menyerang segala yang dilakukan Iran."
“Amerika Serikat (AS) akan menjatuhkan sanksi baru terhadap program rudal dan drone Iran dalam beberapa hari mendatang,” ungkap Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan.
Sanksi tersebut juga akan menargetkan Kementerian Pertahanan Iran dan Korps Garda Revolusi Islam di negara tersebut, menurut Sullivan.
Dia menambahkan, tindakan pembatasan tersebut diberlakukan sehubungan dengan serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel akhir pekan lalu.
“Menerapkan sanksi tambahan terhadap Iran tidak masuk akal karena Republik Islam sangat terkena sanksi sehingga tindakan seperti itu hampir tidak menghasilkan apa-apa,” ungkap Profesor Hossein Askari, analis politik dan profesor emeritus bisnis internasional dan hubungan internasional Iran di GW School of Business pada Sputnik.
“Ini bagi para politisi lebih untuk menunjukkan mereka melakukan sesuatu daripada mengakui isolasi terhadap Iran telah jadi bencana,” papar Askari.
Dia menjelaskan, “Pihak berwenang Iran telah menyadari mereka hidup di dunia di mana mereka harus kuat dan mandiri secara militer."
Ketika ditanya bagaimana sanksi baru ini akan mempengaruhi hubungan Iran dengan negara-negara Barat, pakar tersebut mencatat, “Iran telah mengabaikan Barat setidaknya untuk dekade berikutnya.”
“Teheran tidak mempercayai Barat dan kesenjangan antara Iran dan Barat tidak akan semakin besar,” ungkap analis tersebut, sambil menunjuk pada “Bias AS dan Eropa dalam membela kejahatan Israel terhadap Palestina dan menyerang segala yang dilakukan Iran."