Netanyahu: Kesepakatan dengan UEA Tunjukkan Negara Arab Tak akan Disandera Palestina

Senin, 17 Agustus 2020 - 14:35 WIB
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa normalisasi hubungan dengan UEA menunjukkan bahwa negara-negara Arab tidak akan disandera oleh Palestina. Foto/REUTERS
TEL AVIV - Perdana Menteri Israel , Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa normalisasi hubungan dengan Uni Emirat Arab (UEA) menunjukkan bahwa negara-negara Arab tidak akan disandera oleh Palestina . Israel dan UEA menandatangani kesepakatan untuk memulai normalisasi hubungan pekan lalu.

Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Netanyahu dengan antusias merayakan perjanjian tersebut dan mengharapkan masa depan yang sejahtera antara Israel dan negara-negara Arab.

"Jika kita bergabung, kita dapat melakukan hal-hal yang luar biasa, hal-hal yang tidak terbatas. Untuk kepentingan rakyat kita, kesejahteraan mereka dan untuk keamanan mereka. Yang bisa saya katakan adalah saya telah berbicara dengan para pemimpin Arab," katanya, merujuk pada kunjungan yang baru-baru ini dilakukannya ke Oman.

"Saya dapat memberitahu Anda bahwa itu bukan satu-satunya pertemuan yang saya lakukan di wilayah ini," sambungnya dalam wawancara tersebut, seperti dilansir Sputnik pada Senin (17/8/2020).

Netanyahu tidak merinci pemimpin mana yang dia temui, tetapi menyarankan bahwa hubungan dapat ditingkatkan dengan negara lain. ( )



"Saya pikir negara-negara Arab datang untuk melihat bahwa mereka tidak dapat disandera oleh Palestina. Negara-negara di Timur Tengah memiliki kepentingan mereka sendiri untuk mengembangkan perdamaian dengan Israel, untuk bertukar teknologi, untuk bertukar informasi, hal-hal seperti pengembangan vaksin virus Corona," ucapnya.

Pemimpin Israel itu menambahkan bahwa mengandalkan Palestina untuk memveto perdamaian antara Israel dan dunia Arab tidak akan memungkinkan tercapainya kesepakatan. Alasannya, menurut Netanyahu, Otoritas Palestina tidak tertarik pada penyelesaian yang realistis.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(esn)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More