Komandan Unit 8200 Israel Terungkap akibat Kesalahan Keamanan Memalukan

Sabtu, 06 April 2024 - 09:48 WIB

Kesalahan Memalukan



Pengungkapan tersebut, menurut laporan tersebut, telah memicu perbincangan yang lebih luas tentang peran teknologi dan inovasi dalam badan intelijen.

Unit 8200, yang dulunya dihormati karena kemampuan intelijennya, kini menghadapi pengawasan ketat atas kegagalannya mengantisipasi dan mencegah pelanggaran keamanan yang signifikan, seperti operasi militer yang dilakukan pada tanggal 7 Oktober oleh gerakan Perlawanan Palestina Hamas di Israel selatan.

Kritikus berpendapat penekanan Unit 8200 pada kecanggihan teknologi mungkin mengorbankan metode pengumpulan intelijen tradisional, sehingga meninggalkan kerentanan kritis.

Dalam pernyataan pada Jumat malam, tentara Israel menggambarkan pengungkapan data pribadi Sariel sebagai “kesalahan”, dan menambahkan, “Masalah ini akan diperiksa untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan.”

Tim Mesin Manusia



Dalam bukunya, Sariel menganjurkan perubahan paradigma dalam strategi militer, menganjurkan integrasi sistem pendukung keputusan yang didukung AI untuk meningkatkan efektivitas operasional.

Pada Rabu, penyelidikan yang dilakukan +972 Magazine dan Local Call menjelaskan, “Hubungan antara Unit 8200 dan buku yang ditulis oleh sosok misterius Brigadir Jenderal YS,” ungkap Guardian.

Investigasi mengungkapkan serangan udara militer Israel di Gaza dilakukan menggunakan database berbasis AI yang sebelumnya dirahasiakan bernama Lavender, yang dilaporkan mengidentifikasi 37.000 target yang terlihat jelas dan belum diverifikasi hubungannya dengan Hamas.

Meskipun ada klaim resmi dari tentara Israel bahwa jumlah korban tewas yang belum pernah terjadi sebelumnya di kalangan penduduk sipil disebabkan oleh fakta bahwa Hamas “menggunakan penduduk sipil sebagai perisai manusia dan melakukan pertempuran dari dalam bangunan sipil”, para perwira yang dikutip dalam laporan tersebut mengungkapkan alasan yang berbeda.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More