Inggris Dituding Terlibat Pembunuhan Israel terhadap Pekerja Bantuan Inggris di Gaza
Kamis, 04 April 2024 - 18:50 WIB
“Kami sangat terpukul mendengar bahwa James Henderson yang dikenal sebagai Jimmy oleh teman-temannya adalah salah satu pekerja bantuan yang terbunuh oleh serangan yang ditargetkan dari Israel, dan rasa duka serta belasungkawa kami yang terdalam ditujukan kepada keluarga dan teman-temannya,” ungkap juru bicara Solidaritas Palestina Cornwall, yang membenarkan kelompok kampanye tidak berbicara atas nama mereka.
“Kami berkumpul untuk memberikan penghormatan dan menunjukkan solidaritas kami kepada James, dan kepada semua orang Palestina yang menjadi martir, seperti yang telah kami lakukan selama berminggu-minggu sejak genosida ini meningkat pada bulan Oktober,” papar dia.
Solidaritas Palestina Cornwall menunjukkan betapa “memalukan” bahwa hampir 200 pekerja bantuan kemanusiaan telah dibunuh oleh Israel selama enam bulan terakhir.
Menurut mereka, hal ini akan menimbulkan efek jera terhadap sektor bantuan yang sudah sangat terbatas namun penting dan akan berdampak buruk pada sektor bantuan kemanusiaan menjangkau warga Palestina yang kelaparan di Gaza.
Ini adalah upaya yang disengaja untuk memastikan kejahatan perang berupa kelaparan yang direkayasa Israel tidak dapat dihentikan oleh bantuan asing.
“James adalah salah satu dari lebih dari 37.000+ orang yang dibunuh sejak awal Oktober, masing-masing adalah individu yang memiliki kehidupan, cerita, dan keluarga, dan para politisi kita tidak dapat lagi berpaling. Pembunuhan James, seperti halnya 37.000 warga Palestina yang terbunuh, termasuk 14.000 anak-anak, bisa saja dicegah oleh pemerintah kita, dan negara lain di seluruh dunia, dengan menghentikan perjanjian senjata dengan Israel dan menolak mendukung genosida. Mereka bersalah. Darah ini ada di tangan mereka,” papar Solidaritas Palestina Cornwall.
Menurut CAAT, jelas bahwa pemerintah Inggris hanya melakukan “penghinaan” terhadap rakyat Palestina.
“Meskipun Israel sengaja menyebabkan kelaparan, yang menyebabkan lebih dari satu juta orang menderita kelaparan, dan meskipun telah membunuh puluhan ribu orang, pemerintah ini memilih memprioritaskan keuntungan para pedagang senjata dibandingkan nyawa warga Palestina,” ungkap juru bicara Apple.
“Setiap hari orang mengambil tindakan terhadap perusahaan senjata yang mengambil keuntungan dari genosida yang dilakukan Israel. Ini harus dilanjutkan. Setiap perusahaan yang memasok senjata atau militer harus diminta pertanggungjawaban. Pemerintah kita telah mengecewakan kita, dan telah mengecewakan rakyat Palestina, dan telah mengecewakan warga negaranya sendiri. Terserah kita untuk mengambil tindakan,” pungkas dia.
Lihat Juga: Eks Menhan Israel Yoav Gallant akan Pergi ke AS Meski Ada Surat Perintah Penangkapan ICC
“Kami berkumpul untuk memberikan penghormatan dan menunjukkan solidaritas kami kepada James, dan kepada semua orang Palestina yang menjadi martir, seperti yang telah kami lakukan selama berminggu-minggu sejak genosida ini meningkat pada bulan Oktober,” papar dia.
Solidaritas Palestina Cornwall menunjukkan betapa “memalukan” bahwa hampir 200 pekerja bantuan kemanusiaan telah dibunuh oleh Israel selama enam bulan terakhir.
Menurut mereka, hal ini akan menimbulkan efek jera terhadap sektor bantuan yang sudah sangat terbatas namun penting dan akan berdampak buruk pada sektor bantuan kemanusiaan menjangkau warga Palestina yang kelaparan di Gaza.
Ini adalah upaya yang disengaja untuk memastikan kejahatan perang berupa kelaparan yang direkayasa Israel tidak dapat dihentikan oleh bantuan asing.
“James adalah salah satu dari lebih dari 37.000+ orang yang dibunuh sejak awal Oktober, masing-masing adalah individu yang memiliki kehidupan, cerita, dan keluarga, dan para politisi kita tidak dapat lagi berpaling. Pembunuhan James, seperti halnya 37.000 warga Palestina yang terbunuh, termasuk 14.000 anak-anak, bisa saja dicegah oleh pemerintah kita, dan negara lain di seluruh dunia, dengan menghentikan perjanjian senjata dengan Israel dan menolak mendukung genosida. Mereka bersalah. Darah ini ada di tangan mereka,” papar Solidaritas Palestina Cornwall.
Menurut CAAT, jelas bahwa pemerintah Inggris hanya melakukan “penghinaan” terhadap rakyat Palestina.
“Meskipun Israel sengaja menyebabkan kelaparan, yang menyebabkan lebih dari satu juta orang menderita kelaparan, dan meskipun telah membunuh puluhan ribu orang, pemerintah ini memilih memprioritaskan keuntungan para pedagang senjata dibandingkan nyawa warga Palestina,” ungkap juru bicara Apple.
“Setiap hari orang mengambil tindakan terhadap perusahaan senjata yang mengambil keuntungan dari genosida yang dilakukan Israel. Ini harus dilanjutkan. Setiap perusahaan yang memasok senjata atau militer harus diminta pertanggungjawaban. Pemerintah kita telah mengecewakan kita, dan telah mengecewakan rakyat Palestina, dan telah mengecewakan warga negaranya sendiri. Terserah kita untuk mengambil tindakan,” pungkas dia.
Lihat Juga: Eks Menhan Israel Yoav Gallant akan Pergi ke AS Meski Ada Surat Perintah Penangkapan ICC
(sya)
tulis komentar anda