5 Motif Israel Meningkatkan Eskalasi Pertempuran dengan Hizbullah pada Bulan Ramadan

Kamis, 14 Maret 2024 - 18:18 WIB
Tentara Israel meningkatkan eskalasi serangan ke Hizbullah pada bulan Ramadan. Foto/Reuters
GAZA - Israel melancarkan serangan bertubi-tubi ke Lebanon sejak awal Ramadan. Hizbullah meluncurkan 100 roket ditembakkan dari Lebanon ke Israel. Itu mengindikasikan bahwa militer Zionis akan meluncurkan serangan besar-besaran pada bulan Ramadan ke basis Hizbullah.

Peningkatan eskalasi pada pekan ini mungkin menjadi bahan spekulasi lebih lanjut oleh para analis yang merasa Israel mungkin mengalihkan fokus penuhnya ke front Lebanon jika gencatan senjata di Gaza tercapai.

Ketika serangan berlanjut dari Senin malam hingga Selasa siang, termasuk lebih banyak serangan terhadap Baalbek, teori tersebut tampaknya lebih masuk akal bagi sebagian orang.

5 Motif Israel Meningkatkan Eskalasi Pertempuran dengan Hizbullah pada Bulan Ramadan

1. Perang Gaza Hampir Usai



Foto/Reuters



“Israel telah menegaskan bahwa begitu mereka selesai menangani Gaza, mereka akan mengalihkan perhatian mereka ke utara,” kata Hilal Khashan, seorang profesor ilmu politik di American University of Beirut, dilansir Al Jazeera.

“Mereka ingin Hizbullah menjauh dari perbatasan mereka baik secara diplomatis maupun militer. Mereka sudah jelas mengenai masalah ini.”

Perang tanpa henti Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 31.000 warga Palestina sejak serangan 7 Oktober terhadap Israel oleh Brigade Qassam Hamas dan faksi bersenjata Palestina lainnya, yang menewaskan 1.139 orang.

Pembicaraan gencatan senjata baru-baru ini di Kairo berakhir tanpa resolusi, yang berarti bencana kemanusiaan akan terus berlanjut hingga saat ini, termasuk kemungkinan terjadinya kelaparan, dimana masyarakat di Gaza sudah mati kelaparan.

Di utara, kelompok Hizbullah Lebanon telah menyerang Israel dengan serangan lintas batas sejak Israel melancarkan serangannya ke Gaza.

Lebih dari 300 orang tewas di Lebanon, termasuk sekitar 240 anggota Hizbullah, sementara sekitar 20 warga Israel tewas dalam kekerasan lintas batas.

Pertempuran tersebut juga telah memaksa sekitar 90.000 orang meninggalkan Lebanon selatan, menurut sebuah laporan yang dirilis pada akhir Februari oleh Organisasi Internasional untuk Migrasi, sementara di Israel 80.000 orang dievakuasi dari kota-kota dan desa-desa di utara oleh pemerintah Israel, menurut media Israel.



2. Menyiapkan Perang yang Komprehensif



Foto/Reuters

Meskipun serangan pada awalnya terjadi di dekat perbatasan, militer Israel telah melancarkan serangan yang ditargetkan hingga ke utara Beirut dan baru-baru ini menyerang di dekat kota Sidon, sekitar setengah jam perjalanan dari ibu kota, dan dekat Baalbek di timur.

“Israel memperluas lingkaran perang sedikit demi sedikit tetapi sejauh ini belum ada keputusan untuk perang yang komprehensif,” Kassem Kassir, seorang analis yang dekat dengan Hizbullah, mengatakan kepada Al Jazeera.

“[Hizbullah] tidak bisa menarik diri [dari konflik] sebelum menghentikan perang di Gaza dan menyetujui solusi komprehensif.”

3. Hibzullah Tidak Mau Menarik Pasukan

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More