Ini Alasan Spanyol Getol Membela dan Ingin Akui Negara Palestina

Selasa, 12 Maret 2024 - 10:53 WIB
Pembelaan terbaru PM Sanchez dengan mengusulkan Parlemen Spanyol untuk mengakui Negara Palestina semata-mata karena alasan moral, di mana terjadi penderitaan luar biasa yang dirasakan warga Palestina akibat invasi brutal Zionis Israel.

“Saya melakukan ini atas dasar keyakinan moral, demi alasan yang adil dan karena ini adalah satu-satunya cara agar kedua negara, Israel dan Palestina, dapat hidup bersama dalam damai," ujarnya.

Sanchez mengatakan dia akan mengusulkan pengakuan Negara Palestina pada tahun 2027 kepada Parlemen Spanyol.

Karena mandat Sanchez akan berakhir pada tahun 2027, dia mengatakan dia akan mendorong Parlemen untuk mengakui Negara Palestina sebelum waktu tersebut.

Suara dukungan Sánchez telah menambah daftar para pemimpin Eropa lainnya yang mengatakan bahwa mereka dapat mendukung solusi dua negara di Timur Tengah ketika rasa frustrasi internasional semakin meningkat terhadap tindakan Israel di wilayah Palestina.

Presiden Prancis Emmanuel Macron bulan lalu mengatakan bahwa bukanlah hal yang tabu bagi Prancis untuk mengakui negara Palestina.

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan Inggris bisa secara resmi mengakui Negara Palestina setelah gencatan senjata dalam perang Israel-Hamas.

Sánchez mengatakan bahwa posisinya terhadap konflik di Jalur Gaza sama seperti dukungan negaranya terhadap Ukraina setelah invasi besar-besaran Rusia lebih dari dua tahun lalu.

"Spanyol menuntut penghormatan terhadap hukum internasional dari Rusia, dan dari Israel, agar kekerasan berakhir, pengakuan dua negara, dan agar bantuan kemanusiaan dapat mencapai Gaza," katanya.

Komentarnya pada konferensi hak asasi manusia (HAM) di kota Bilbao itu muncul ketika pengiriman bantuan menuju Gaza di tengah krisis kemanusiaan di Gaza dan kesediaan internasional baru untuk mengatasi pembatasan yang dilakukan Israel.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More