5 Fakta Perang Ramadan 1973, Apa Berpotensi Terulang?
Kamis, 07 Maret 2024 - 22:01 WIB
Waktu itu, pecahnya perang terjadi di bulan suci Ramadan, tepatnya tahun 1973. Sementara di sisi Israel, momen tersebut terjadi bertepatan dengan hari suci Yahudi, yaitu Yom Kippur, sehingga mereka menyebutnya sebagai Perang Yom Kippur.
Faktor sejarah yang memunculkan Perang Ramadan 1973 adalah Six Day War 1967. Waktu itu, Israel secara mengejutkan berhasil mendesak koalisi negara Arab dalam pertempuran.
Berselang enam tahun setelahnya, Mesir dan Suriah berencana melakukan pembalasan sekaligus meminta Israel mengembalikan wilayah yang dulu direbut.
Mengutip Al Jazeera, kedua pemimpin negara tersebut bahkan membuat perjanjian untuk menyatukan tentaranya dalam satu komando.
Pada akhirnya, dipilih waktu penyerangan dalam momen hari raya Yom Kippur. Awalnya, pihak Israel mengalami kerugian besar karena kurang persiapan.
Namun, setelahnya mereka mengatur pasukan dan strategi untuk membalikkan keadaan. Dalam waktu kurang dari 24 jam, Israel mengerahkan dua divisi lapis baja dan yang segera mengubah alur pertempuran.
Melihat kondisi Suriah yang mulai terdesak, unit-unit tentara Irak, Arab Saudi dan Yordania bergabung dalam pertempuran guna menghadapi serangan balik. Namun, Israel terus maju dan mendesak koalisi negara Arab.
Pihak utama yang berperang dalam Perang Ramadan 1973 adalah Israel melawan Mesir-Suriah di pihak koalisi Arab. Sebagai informasi, koalisi juga didukung sejumlah negara lain, termasuk yang berada di luar Timur Tengah.
3. Latar Belakang Perang
Faktor sejarah yang memunculkan Perang Ramadan 1973 adalah Six Day War 1967. Waktu itu, Israel secara mengejutkan berhasil mendesak koalisi negara Arab dalam pertempuran.
Berselang enam tahun setelahnya, Mesir dan Suriah berencana melakukan pembalasan sekaligus meminta Israel mengembalikan wilayah yang dulu direbut.
Mengutip Al Jazeera, kedua pemimpin negara tersebut bahkan membuat perjanjian untuk menyatukan tentaranya dalam satu komando.
Pada akhirnya, dipilih waktu penyerangan dalam momen hari raya Yom Kippur. Awalnya, pihak Israel mengalami kerugian besar karena kurang persiapan.
Namun, setelahnya mereka mengatur pasukan dan strategi untuk membalikkan keadaan. Dalam waktu kurang dari 24 jam, Israel mengerahkan dua divisi lapis baja dan yang segera mengubah alur pertempuran.
Melihat kondisi Suriah yang mulai terdesak, unit-unit tentara Irak, Arab Saudi dan Yordania bergabung dalam pertempuran guna menghadapi serangan balik. Namun, Israel terus maju dan mendesak koalisi negara Arab.
4. Pihak yang Terlibat
Pihak utama yang berperang dalam Perang Ramadan 1973 adalah Israel melawan Mesir-Suriah di pihak koalisi Arab. Sebagai informasi, koalisi juga didukung sejumlah negara lain, termasuk yang berada di luar Timur Tengah.
tulis komentar anda