Serangan Gangster Bikin Bandara Tutup, PM Haiti Tak Bisa Pulang ke Negaranya
Kamis, 07 Maret 2024 - 09:59 WIB
Henry kemudian berangkat dari Guyana ke Kenya minggu lalu untuk bertemu dengan President William Ruto dan mendorong pengerahan pasukan polisi Kenya yang didukung PBB, yang menurut pengadilan di negara Afrika Timur itu tidak konstitusional.
Para pejabat tidak pernah mengatakan kapan Henry akan kembali ke Haiti setelah perjalanan ke Kenya, dan keberadaannya tidak diketahui selama beberapa hari sampai dia tiba-tiba mendarat pada hari Selasa di Puerto Rico dan mengejutkan banyak orang.
Dia awalnya dijadwalkan mendarat di Republik Dominika, yang berbagi pulau Hispaniola dengan Haiti, namun pemerintah menutup wilayah udaranya dan mengatakan pesawat Henry tidak memiliki rencana penerbangan yang diperlukan.
Para pemimpin Karibia berbicara dengan Henry pada Selasa malam dan memberinya beberapa pilihan, termasuk mengundurkan diri, yang ditolaknya, menurut seorang pejabat regional yang berbicara tanpa menyebut nama karena pejabat tersebut tidak berwenang untuk memberikan rincian pembicaraan tersebut.
Sementara itu, Perdana Menteri Grenada mengatakan Henry telah mengatakan kepada para pejabat bahwa rencananya adalah kembali ke Haiti.
Dewan Keamanan PBB berencana mengadakan pertemuan darurat pada Rabu malam untuk membicarakan Haiti dan masalah yang dihadapi Henry.
Menjelang pertemuan itu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan AS dan mitra-mitranya meminta Henry untuk membuat konsesi.
“Jadi kami tidak menyerukan atau mendorongnya untuk mengundurkan diri, namun kami mendesaknya untuk mempercepat transisi menuju struktur pemerintahan yang berdaya dan inklusif,” kata Miller, seperti dikutip Fox News, Kamis (7/3/2024).
Para pejabat tidak pernah mengatakan kapan Henry akan kembali ke Haiti setelah perjalanan ke Kenya, dan keberadaannya tidak diketahui selama beberapa hari sampai dia tiba-tiba mendarat pada hari Selasa di Puerto Rico dan mengejutkan banyak orang.
Dia awalnya dijadwalkan mendarat di Republik Dominika, yang berbagi pulau Hispaniola dengan Haiti, namun pemerintah menutup wilayah udaranya dan mengatakan pesawat Henry tidak memiliki rencana penerbangan yang diperlukan.
Apa yang Terjadi Sekarang?
Para pemimpin Karibia berbicara dengan Henry pada Selasa malam dan memberinya beberapa pilihan, termasuk mengundurkan diri, yang ditolaknya, menurut seorang pejabat regional yang berbicara tanpa menyebut nama karena pejabat tersebut tidak berwenang untuk memberikan rincian pembicaraan tersebut.
Sementara itu, Perdana Menteri Grenada mengatakan Henry telah mengatakan kepada para pejabat bahwa rencananya adalah kembali ke Haiti.
Dewan Keamanan PBB berencana mengadakan pertemuan darurat pada Rabu malam untuk membicarakan Haiti dan masalah yang dihadapi Henry.
Menjelang pertemuan itu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan AS dan mitra-mitranya meminta Henry untuk membuat konsesi.
“Jadi kami tidak menyerukan atau mendorongnya untuk mengundurkan diri, namun kami mendesaknya untuk mempercepat transisi menuju struktur pemerintahan yang berdaya dan inklusif,” kata Miller, seperti dikutip Fox News, Kamis (7/3/2024).
(mas)
tulis komentar anda