Serangan Gangster Bikin Bandara Tutup, PM Haiti Tak Bisa Pulang ke Negaranya

Kamis, 07 Maret 2024 - 09:59 WIB
Pada bulan Juni 2006, dia diangkat menjadi direktur jenderal Kementerian Kesehatan Haiti dan kemudian menjadi kepala staf, membantu mengelola respons pemerintah terhadap gempa bumi dahsyat pada tahun 2010.

Pada tahun 2015, dia diangkat menjadi menteri dalam negeri dan komunitas teritorial dan bertanggung jawab mengawasi keamanan dan kebijakan dalam negeri Haiti.

Beberapa bulan kemudian, dia diangkat menjadi menteri sosial dan tenaga kerja tetapi menghadapi seruan untuk mengundurkan diri setelah dia mundur dari partai Inite.

Dia kemudian menghilang dari pusat perhatian, menjabat sebagai konsultan politik dan bekerja sebagai profesor di universitas kedokteran Haiti sampai dia dilantik sebagai perdana menteri tak lama setelah pembunuhan Presiden Jovenel Moïse pada Juli 2021, yang telah memilihnya untuk posisi tersebut.

Partai Moïse kemungkinan besar mengira Henry akan membawa kredibilitas dan semacam konstituen, kata Brian Concannon, direktur eksekutif Institute for Justice and Democracy—lembaga nirlaba yang berbasis di AS.

“Bagi saya, dia adalah sosok yang cukup besar. Presiden tidak sembarangan memilih orang,” ujarnya.

Mengapa Banyak yang Menuntut PM Henry Mundur?



Henry menghadapi seruan pengunduran diri sejak dia dilantik sebagai perdana menteri dengan dukungan komunitas internasional.

Mereka yang menuntut agar dia mundur termasuk geng-geng bersenjata yang bersaing untuk mendapatkan kekuasaan politik dan para warga Haiti yang marah karena pemilihan umum tidak diadakan selama hampir satu dekade.

Mereka juga mencatat bahwa Henry tidak pernah terpilih dan tidak mewakili rakyat.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More