2 Presiden Mesir yang Jadi Pendukung Setia Palestina dan Anti-Israel
Senin, 04 Maret 2024 - 20:40 WIB
Misalnya, dalam pidatonya di bulan November 1965, ia berpendapat bahwa tujuan Mesir adalah untuk menghancurkan Israel, namun ia menolak untuk mengatakan bagaimana dan kapan hal ini akan tercapai dengan dalih bahwa menguraikan masalah ini hanya akan menguntungkan Israel.
Foto/Reuters
Pemimpin Mesir yang merupakan pendukung setiap Palestina adalah Mohamed Morsi. Warga Palestina di Gaza merasa bahwa Morsi berulang kali membayar harga atas posisi politik dan moralnya demi kepentingan mereka, meskipun masa kepresidenannya hanya bertahan kurang dari satu tahun. Mereka merasa berhutang budi kepadanya karena menyerukan pencabutan pengepungan Israel yang tidak adil.
Dan perkataannya bukan sekedar kata-kata: Morsi memerintahkan pemerintah Mesir untuk membuka secara permanen penyeberangan Rafah, pintu gerbang bagi warga Palestina di Gaza ke dunia luar. "Selama masa jabatan Morsi, pengepungan Israel mereda, dan banyak orang dapat melakukan perjalanan melalui Rafah tanpa hambatan," ungkap Adnan Abu Amer, pakar politik dari Universitas Umma di Gaza, dilansir Middle East Eye.
Morsi mendekatkan Hamas dan mendorong kelompok tersebut untuk menanggapi tuntutannya untuk mengakhiri perpecahan dengan serius. "Dalam konteks perang Israel yang berulang kali terjadi di Gaza, warga Palestina telah membandingkan perbedaan antara posisi resmi Mesir pada tahun 2008 di bawah kepemimpinan Hosni Mubarak, pada tahun 2012 di bawah kepemimpinan Morsi, dan pada tahun 2014 di bawah kepemimpinan Presiden Abdel Fattah al-Sisi," ujar Amer.
Morsi mendekatkan Hamas dan mendorong kelompok tersebut untuk menanggapi tuntutannya untuk mengakhiri perpecahan dengan serius. Dia sering bertemu dengan pejuang Hamas di Mesir, sering kali di ruang tertutup dinas rahasia, hal yang tidak biasa bagi seorang presiden Mesir.
Lihat Juga: Senator AS Ancam Tindakan Militer terhadap ICC setelah Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
Baca Juga
2. Mohamed Morsi
Foto/Reuters
Pemimpin Mesir yang merupakan pendukung setiap Palestina adalah Mohamed Morsi. Warga Palestina di Gaza merasa bahwa Morsi berulang kali membayar harga atas posisi politik dan moralnya demi kepentingan mereka, meskipun masa kepresidenannya hanya bertahan kurang dari satu tahun. Mereka merasa berhutang budi kepadanya karena menyerukan pencabutan pengepungan Israel yang tidak adil.
Dan perkataannya bukan sekedar kata-kata: Morsi memerintahkan pemerintah Mesir untuk membuka secara permanen penyeberangan Rafah, pintu gerbang bagi warga Palestina di Gaza ke dunia luar. "Selama masa jabatan Morsi, pengepungan Israel mereda, dan banyak orang dapat melakukan perjalanan melalui Rafah tanpa hambatan," ungkap Adnan Abu Amer, pakar politik dari Universitas Umma di Gaza, dilansir Middle East Eye.
Morsi mendekatkan Hamas dan mendorong kelompok tersebut untuk menanggapi tuntutannya untuk mengakhiri perpecahan dengan serius. "Dalam konteks perang Israel yang berulang kali terjadi di Gaza, warga Palestina telah membandingkan perbedaan antara posisi resmi Mesir pada tahun 2008 di bawah kepemimpinan Hosni Mubarak, pada tahun 2012 di bawah kepemimpinan Morsi, dan pada tahun 2014 di bawah kepemimpinan Presiden Abdel Fattah al-Sisi," ujar Amer.
Morsi mendekatkan Hamas dan mendorong kelompok tersebut untuk menanggapi tuntutannya untuk mengakhiri perpecahan dengan serius. Dia sering bertemu dengan pejuang Hamas di Mesir, sering kali di ruang tertutup dinas rahasia, hal yang tidak biasa bagi seorang presiden Mesir.
Lihat Juga: Senator AS Ancam Tindakan Militer terhadap ICC setelah Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
(ahm)
tulis komentar anda