Kolombia Berhenti Beli Senjata Israel, Ngeri Lihat 112 Warga Palestina Ditembak Mati
Jum'at, 01 Maret 2024 - 13:21 WIB
Kolombia telah menjadi sekutu utama AS selama bertahun-tahun dan salah satu mitra terdekat Israel di Amerika Latin.
Hubungan dengan Israel dan AS telah mendingin sejak Petro terpilih sebagai presiden sayap kiri pertama negara itu pada tahun 2022, meskipun hubungan Bogota dan Washington relatif di tengah perbedaan pendapat mengenai kebijakan tentang narkoba dan Venezuela.
Kolombia selama ini menggunakan pesawat tempur dan senapan mesin buatan Israel untuk melawan kartel narkoba dan kelompok pemberontak, dan kedua negara menandatangani perjanjian perdagangan bebas pada tahun 2020.
Kolombia memperdalam hubungan militernya dengan Israel pada akhir tahun 1980-an dengan membeli sekelompok jet tempur Kfir yang mampu menggunakan bom berpemandu laser.
Peralatan itu digunakan oleh Angkatan Udara Kolombia dalam berbagai serangan terhadap kamp gerilyawan terpencil yang melemahkan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia, membantu mendorong kelompok tersebut ke dalam perundingan damai yang menghasilkan pelucutan senjata pada tahun 2016.
Beberapa minggu setelah serangan Hamas terhadap Israel selatan pada 7 Oktober yang memicu perang saat ini di Gaza dan menewaskan sekitar 1.200 orang, Petro juga memanggil pulang duta besar Kolombia untuk Israel karena dia mengkritik serangan brutal militer Zionis di Gaza.
Sejak perang Gaza pecah, Kolombia telah memulangkan lebih dari 300 warganya melalui penerbangan kemanusiaan. Salah satu pesawat Angkatan Udara-nya juga membawa bantuan kemanusiaan ke Mesir untuk disalurkan kepada penduduk Palestina.
Lihat Juga: 6 Kendala ICC Tak Mampu Menangkap PM Benjamin Netanyahu, Salah Satunya Arab dan Mesir Juga Tak Berkutik
Hubungan dengan Israel dan AS telah mendingin sejak Petro terpilih sebagai presiden sayap kiri pertama negara itu pada tahun 2022, meskipun hubungan Bogota dan Washington relatif di tengah perbedaan pendapat mengenai kebijakan tentang narkoba dan Venezuela.
Kolombia selama ini menggunakan pesawat tempur dan senapan mesin buatan Israel untuk melawan kartel narkoba dan kelompok pemberontak, dan kedua negara menandatangani perjanjian perdagangan bebas pada tahun 2020.
Kolombia memperdalam hubungan militernya dengan Israel pada akhir tahun 1980-an dengan membeli sekelompok jet tempur Kfir yang mampu menggunakan bom berpemandu laser.
Peralatan itu digunakan oleh Angkatan Udara Kolombia dalam berbagai serangan terhadap kamp gerilyawan terpencil yang melemahkan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia, membantu mendorong kelompok tersebut ke dalam perundingan damai yang menghasilkan pelucutan senjata pada tahun 2016.
Beberapa minggu setelah serangan Hamas terhadap Israel selatan pada 7 Oktober yang memicu perang saat ini di Gaza dan menewaskan sekitar 1.200 orang, Petro juga memanggil pulang duta besar Kolombia untuk Israel karena dia mengkritik serangan brutal militer Zionis di Gaza.
Sejak perang Gaza pecah, Kolombia telah memulangkan lebih dari 300 warganya melalui penerbangan kemanusiaan. Salah satu pesawat Angkatan Udara-nya juga membawa bantuan kemanusiaan ke Mesir untuk disalurkan kepada penduduk Palestina.
Lihat Juga: 6 Kendala ICC Tak Mampu Menangkap PM Benjamin Netanyahu, Salah Satunya Arab dan Mesir Juga Tak Berkutik
(mas)
tulis komentar anda