Intel AS Ternyata Melacak Putin, Begini Caranya
Kamis, 29 Februari 2024 - 09:50 WIB
WASHINGTON - Badan Intelijen Pusat (CIA) dan Pentagon Amerika Serikat (AS) ternyata terus melacak pergerakan Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam misinya, mereka menggunakan alat canggih dari perusahaan teknologi PlanetRisk.
Aksi intel Amerika itu diungkap laman Wired dengan mengutip buku baru yang ditulis oleh mantan jurnalis Wall Street Journal, Byron Tau.
PlanetRisk, menurut laporan tersebut, telah menciptakan alat canggih yang awalnya bernama Locomotive namun kemudian berganti nama menjadi VISR (Virtual Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance).
Alat itu memanfaatkan data geolokasi yang digunakan oleh pengiklan digital, dan diyakini mampu mengintip orang-orang yang dekat dengan Putin, sehingga mendapatkan informasi tentang keberadaan presiden Rusia tersebut.
Dalam laporan panjangnya pada hari Selasa, berdasarkan buku "Means of Control: How the Hidden Alliance of Tech and Government Is Creating a New American Surveillance State" karya Tau, Wired melaporkan bahwa peneliti Mike Yeagley pertama kali menyadari potensi kegunaan dari data besar yang dikumpulkan oleh aplikasi tertentu pada pertengahan tahun 2010-an.
Perusahaan-perusahaan teknologi sudah secara rutin mengumpulkan informasi dan bersedia menjualnya kepada pengiklan mana pun yang bersedia membayar biaya yang relatif murah untuk layanan tersebut, sehingga menjadikannya area yang sangat menjanjikan, menurut laporan tersebut.
Menurut buku tersebut, Yeagley—yang berspesialisasi dalam memperoleh kumpulan data unik untuk lembaga pemerintah—pertama kali bereksperimen dengan pembatasan wilayah, yang mencakup batas virtual dalam kumpulan data geografis, untuk melacak pegawai lembaga pemerintah AS.
Metode ini dilaporkan terbukti sangat berhasil dalam mengumpulkan data pribadi staf yang menggunakan aplikasi kencan dan cuaca, serta game yang memerlukan lokasi pengguna.
Aksi intel Amerika itu diungkap laman Wired dengan mengutip buku baru yang ditulis oleh mantan jurnalis Wall Street Journal, Byron Tau.
PlanetRisk, menurut laporan tersebut, telah menciptakan alat canggih yang awalnya bernama Locomotive namun kemudian berganti nama menjadi VISR (Virtual Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance).
Alat itu memanfaatkan data geolokasi yang digunakan oleh pengiklan digital, dan diyakini mampu mengintip orang-orang yang dekat dengan Putin, sehingga mendapatkan informasi tentang keberadaan presiden Rusia tersebut.
Dalam laporan panjangnya pada hari Selasa, berdasarkan buku "Means of Control: How the Hidden Alliance of Tech and Government Is Creating a New American Surveillance State" karya Tau, Wired melaporkan bahwa peneliti Mike Yeagley pertama kali menyadari potensi kegunaan dari data besar yang dikumpulkan oleh aplikasi tertentu pada pertengahan tahun 2010-an.
Perusahaan-perusahaan teknologi sudah secara rutin mengumpulkan informasi dan bersedia menjualnya kepada pengiklan mana pun yang bersedia membayar biaya yang relatif murah untuk layanan tersebut, sehingga menjadikannya area yang sangat menjanjikan, menurut laporan tersebut.
Menurut buku tersebut, Yeagley—yang berspesialisasi dalam memperoleh kumpulan data unik untuk lembaga pemerintah—pertama kali bereksperimen dengan pembatasan wilayah, yang mencakup batas virtual dalam kumpulan data geografis, untuk melacak pegawai lembaga pemerintah AS.
Metode ini dilaporkan terbukti sangat berhasil dalam mengumpulkan data pribadi staf yang menggunakan aplikasi kencan dan cuaca, serta game yang memerlukan lokasi pengguna.
tulis komentar anda