Asal-usul Jet Tempur Siluman, dari Pesawat Kayu Lapis Hitler hingga F-35 AS
Senin, 26 Februari 2024 - 15:05 WIB
F-22 Raptor diklaim sebagai jet tempur siluman generasi kelima yang memiliki kemampuan luar biasa. Pesawat ini dapat terbang dengan kecepatan supersonik tanpa afterburner, dan memiliki manuver yang luar biasa.
F-22 Raptor dilengkapi dengan radar canggih, sistem persenjataan internal, dan teknologi siluman yang membuatnya sulit dideteksi oleh radar musuh.
Namun, pesawat ini adalah program yang sangat mahal, dan telah dikritik karena biayanya yang tinggi. Pesawat ini hanya digunakan secara ekslusif oleh AS, dan dilarang diekspor ke negara lain.
Pengembangan F-35 dimulai pada tahun 1990-an sebagai bagian dari program Joint Strike Fighter (JSF) yang dipimpin oleh Amerika Serikat.
Tujuan program JSF adalah untuk mengembangkan jet tempur siluman multi-peran yang dapat digunakan oleh Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Korps Marinir AS.
Lockheed Martin memenangkan kontrak untuk mengembangkan F-35 pada tahun 2001.
F-35 melakukan penerbangan pertamanya pada tahun 2006. Pesawat ini mengalami beberapa penundaan dan masalah selama pengembangan, tetapi akhirnya mulai beroperasi pada tahun 2015.
Ada tiga varian utama F-35, yakni F-35A (varian konvensional untuk Angkatan Udara), F-35B (varian lepas landas pendek dan pendaratan vertikal (STOVL) untuk Korps Marinir), dan F-35C (Varian berbasis kapal induk untuk Angkatan Laut).
F-35 digunakan oleh beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Israel, Australia, dan Jepang. Sebagian besar negara NATO mengoperasikan jet tempur ini.
F-22 Raptor dilengkapi dengan radar canggih, sistem persenjataan internal, dan teknologi siluman yang membuatnya sulit dideteksi oleh radar musuh.
Namun, pesawat ini adalah program yang sangat mahal, dan telah dikritik karena biayanya yang tinggi. Pesawat ini hanya digunakan secara ekslusif oleh AS, dan dilarang diekspor ke negara lain.
2. Jet Tempur Siluman F-35
Pengembangan F-35 dimulai pada tahun 1990-an sebagai bagian dari program Joint Strike Fighter (JSF) yang dipimpin oleh Amerika Serikat.
Tujuan program JSF adalah untuk mengembangkan jet tempur siluman multi-peran yang dapat digunakan oleh Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Korps Marinir AS.
Lockheed Martin memenangkan kontrak untuk mengembangkan F-35 pada tahun 2001.
F-35 melakukan penerbangan pertamanya pada tahun 2006. Pesawat ini mengalami beberapa penundaan dan masalah selama pengembangan, tetapi akhirnya mulai beroperasi pada tahun 2015.
Ada tiga varian utama F-35, yakni F-35A (varian konvensional untuk Angkatan Udara), F-35B (varian lepas landas pendek dan pendaratan vertikal (STOVL) untuk Korps Marinir), dan F-35C (Varian berbasis kapal induk untuk Angkatan Laut).
F-35 digunakan oleh beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Israel, Australia, dan Jepang. Sebagian besar negara NATO mengoperasikan jet tempur ini.
tulis komentar anda