Jet Tempur Generasi Kelima Turki Terbang Pertama Kalinya, Erdogan Bangga
Kamis, 22 Februari 2024 - 08:35 WIB
TAI menandatangani kesepakatan dengan BAE Systems Inggris senilai USD125 juta pada tahun 2017 untuk mengembangkan jet tempur generasi berikutnya.
Kepala TAI Temel Kotil mengatakan KAAN bertahan di udara selama 13 menit dan mencapai kecepatan 230 knot di ketinggian 8.000 kaki.
"Sayap baja Turki di langit!" tulis Menteri Perindustrian dan Teknologi Mehmet Fatih Kacır di X.
“Dengan KAAN, negara kita tidak hanya akan memiliki jet tempur generasi kelima tetapi juga teknologi yang hanya dimiliki oleh sedikit negara di dunia,” imbuh Haluk Görgün, Kepala Kepresidenan Industri Pertahanan (SSB), di X.
Sebelumnya, para insinyur melakukan uji kursi peluncuran KAAN, uji statis full-length, uji statis permukaan kontrol, uji roda pendaratan, uji sistem avionik, uji bahan bakar, uji penyalaan mesin, dan uji taxiing.
Diluncurkan secara publik tahun lalu, jet tempur tersebut dianggap sebagai proyek paling ambisius di Türki hingga saat ini.
Pesawat tempur tersebut melakukan debut di landasan pacu dan menyelesaikan uji taxiing pertamanya setelah menyalakan mesinnya untuk pertama kalinya pada pertengahan Maret tahun lalu.
Hal ini diupayakan untuk menggantikan armada F-16 yang sudah tua dalam inventaris Komando Angkatan Udara, yang rencananya akan dihapuskan mulai tahun 2030-an.
Jet tempur baru ini awalnya akan ditenagai oleh dua mesin General Electric F-110, yang juga digunakan pada jet Lockheed Martin F-16 generasi keempat.
Menurut Gorgun, Türki bertujuan untuk menggunakan mesin produksi dalam negeri, yang "hampir siap", pada KAAN dalam produksi serial. Menurutnya, hal itu diharapkan akan dimulai pada tahun 2028.
Kepala TAI Temel Kotil mengatakan KAAN bertahan di udara selama 13 menit dan mencapai kecepatan 230 knot di ketinggian 8.000 kaki.
"Sayap baja Turki di langit!" tulis Menteri Perindustrian dan Teknologi Mehmet Fatih Kacır di X.
“Dengan KAAN, negara kita tidak hanya akan memiliki jet tempur generasi kelima tetapi juga teknologi yang hanya dimiliki oleh sedikit negara di dunia,” imbuh Haluk Görgün, Kepala Kepresidenan Industri Pertahanan (SSB), di X.
Sebelumnya, para insinyur melakukan uji kursi peluncuran KAAN, uji statis full-length, uji statis permukaan kontrol, uji roda pendaratan, uji sistem avionik, uji bahan bakar, uji penyalaan mesin, dan uji taxiing.
Diluncurkan secara publik tahun lalu, jet tempur tersebut dianggap sebagai proyek paling ambisius di Türki hingga saat ini.
Pesawat tempur tersebut melakukan debut di landasan pacu dan menyelesaikan uji taxiing pertamanya setelah menyalakan mesinnya untuk pertama kalinya pada pertengahan Maret tahun lalu.
Hal ini diupayakan untuk menggantikan armada F-16 yang sudah tua dalam inventaris Komando Angkatan Udara, yang rencananya akan dihapuskan mulai tahun 2030-an.
Jet tempur baru ini awalnya akan ditenagai oleh dua mesin General Electric F-110, yang juga digunakan pada jet Lockheed Martin F-16 generasi keempat.
Menurut Gorgun, Türki bertujuan untuk menggunakan mesin produksi dalam negeri, yang "hampir siap", pada KAAN dalam produksi serial. Menurutnya, hal itu diharapkan akan dimulai pada tahun 2028.
tulis komentar anda