Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Akan Dibebaskan dari Penjara
Sabtu, 17 Februari 2024 - 18:40 WIB
Media lokal melaporkan bahwa Thaksin menderita sesak di dada dan tekanan darah tinggi ketika ia dirawat di rumah sakit, dan keluarganya mengatakan ia telah menjalani dua operasi pada bulan-bulan berikutnya.
Srettha berasal dari Partai Pheu Thai yang dipimpin oleh putri bungsu Thaksin, Paetongtarn Shinawatra. Partai ini membentuk pemerintahan setelah pemilu Mei lalu, di mana Partai Maju Maju (Move Forward Party) yang progresif memenangkan suara terbanyak namun dihalangi untuk mengambil alih kekuasaan oleh unsur-unsur yang masih berkuasa yang terkait dengan militer dan elit tradisional.
Mantan perdana menteri ini meraih kekuasaan pada tahun 2001 dengan platform populis yang menarik perhatian masyarakat pedesaan Thailand yang telah lama diabaikan oleh elit penguasa di negara tersebut. Ia kembali menjabat secara telak lima tahun kemudian, namun pada bulan September 2006, ketika Thaksin berada di New York bersiap untuk berpidato di PBB, militer merebut kekuasaan melalui kudeta.
Sebelum dihukum karena penyalahgunaan kekuasaan dan mengasingkan diri, sebagian besar di Dubai, Thaksin dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang serius di tengah konflik kekerasan di provinsi-provinsi selatan yang mayoritas penduduknya Muslim dan “perang narkoba”, yang menewaskan ribuan orang.
Srettha berasal dari Partai Pheu Thai yang dipimpin oleh putri bungsu Thaksin, Paetongtarn Shinawatra. Partai ini membentuk pemerintahan setelah pemilu Mei lalu, di mana Partai Maju Maju (Move Forward Party) yang progresif memenangkan suara terbanyak namun dihalangi untuk mengambil alih kekuasaan oleh unsur-unsur yang masih berkuasa yang terkait dengan militer dan elit tradisional.
Mantan perdana menteri ini meraih kekuasaan pada tahun 2001 dengan platform populis yang menarik perhatian masyarakat pedesaan Thailand yang telah lama diabaikan oleh elit penguasa di negara tersebut. Ia kembali menjabat secara telak lima tahun kemudian, namun pada bulan September 2006, ketika Thaksin berada di New York bersiap untuk berpidato di PBB, militer merebut kekuasaan melalui kudeta.
Sebelum dihukum karena penyalahgunaan kekuasaan dan mengasingkan diri, sebagian besar di Dubai, Thaksin dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang serius di tengah konflik kekerasan di provinsi-provinsi selatan yang mayoritas penduduknya Muslim dan “perang narkoba”, yang menewaskan ribuan orang.
(ahm)
tulis komentar anda