Saat Vaksin Jadi Senjata pada Persaingan Antar Negara Superpower
Kamis, 13 Agustus 2020 - 10:13 WIB
“Vaksin itu juga akan diproduksi di Brasil,” katanya. Dia menambahkan, uji klinis juga akan segera dimulai di Uni Emirat Arab dan Filipina. Bahkan, Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah sepakat berpartisipasi untuk menjadi sukarelawan. (Baca juga: Duterte Mengaku Siap Menjadi Relawan Vaksin Covid-19 Buatan Rusia)
Para pejabat pemerintahan menyatakan, vaksin itu akan diprioritaskan lebih dahulu untuk para paramedis, guru, dan sukarelawan pada akhir bulan ini atau awal September. Imunisasi massal akan dimulai pada Oktober. Menteri Kesehatan Rusia, Mikhail Murashko mengatakan, vaksin telah terbukti sangat efektif dan aman. “ Vaksin itu sebagai langkah besar kemenangan umat manusia melawan Covid-19,” katanya.
Lebih dari 100 vaksin di seluruh dunia sedang dikembangkan, sebagian di antaranya sedang diujicobakan pada manusia dalam uji klinis. Meskipun pengembangan vaksin mengalami kemajuan pesat, sebagian besar ahli berpendapat vaksin tidak akan tersedia secara luas hingga pertengahan 2021.
Pada bulan Juli, kelompok saintis Rusia mengumumkan uji coba tahap awal vaksin Covid-19 oleh Institut Gamaleya sudah rampung. Kalangan ilmuwan Rusia mengatakan percobaan tahap awal vaksin sudah selesai dan hasilnya sangat memuaskan. Vaksin buatan Rusia ini menggunakan galur-galur adenovirus, sebuah virus yang biasanya menyebabkan flu umum, untuk memicu respon imun tubuh. (Lihat videonya: Jaksa Cantik Pinangki Jadi Tersangka, Diduga Terima Suap rp7 Miliar)
Hal aneh adalah pemerintah Rusia memberikan nama vaksin dengan Sputnik-V, untuk menghormati satelit pertama dunia. Sputnik dalam bahasa Rusia bermakna satelit. Mereka mengaitkan penelitian vaksin ini serupa dengan persaingan pengembangan teknologi ruang angkasa Uni Soviet dan AS selama Perang Dingin.
Di tengah keraguan mengenai keamanan dan keselamatan vaksin, pekan lalu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak Rusia untuk mengikuti pedoman internasional dalam memproduksi vaksin Covid-19. WHO sudah sudah berbicara dengan otoritas Rusia mengenai peninjauan vaksin. Saat ini, vaksin Rusia tidak masuk ke dalam daftar dari enam vaksin yang telah mencapai fase tiga uji coba klinis. Pada tahap ini, uji coba dilakukan lebih luas pada manusia. (Andika H Mustaqim)
Para pejabat pemerintahan menyatakan, vaksin itu akan diprioritaskan lebih dahulu untuk para paramedis, guru, dan sukarelawan pada akhir bulan ini atau awal September. Imunisasi massal akan dimulai pada Oktober. Menteri Kesehatan Rusia, Mikhail Murashko mengatakan, vaksin telah terbukti sangat efektif dan aman. “ Vaksin itu sebagai langkah besar kemenangan umat manusia melawan Covid-19,” katanya.
Lebih dari 100 vaksin di seluruh dunia sedang dikembangkan, sebagian di antaranya sedang diujicobakan pada manusia dalam uji klinis. Meskipun pengembangan vaksin mengalami kemajuan pesat, sebagian besar ahli berpendapat vaksin tidak akan tersedia secara luas hingga pertengahan 2021.
Pada bulan Juli, kelompok saintis Rusia mengumumkan uji coba tahap awal vaksin Covid-19 oleh Institut Gamaleya sudah rampung. Kalangan ilmuwan Rusia mengatakan percobaan tahap awal vaksin sudah selesai dan hasilnya sangat memuaskan. Vaksin buatan Rusia ini menggunakan galur-galur adenovirus, sebuah virus yang biasanya menyebabkan flu umum, untuk memicu respon imun tubuh. (Lihat videonya: Jaksa Cantik Pinangki Jadi Tersangka, Diduga Terima Suap rp7 Miliar)
Hal aneh adalah pemerintah Rusia memberikan nama vaksin dengan Sputnik-V, untuk menghormati satelit pertama dunia. Sputnik dalam bahasa Rusia bermakna satelit. Mereka mengaitkan penelitian vaksin ini serupa dengan persaingan pengembangan teknologi ruang angkasa Uni Soviet dan AS selama Perang Dingin.
Di tengah keraguan mengenai keamanan dan keselamatan vaksin, pekan lalu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak Rusia untuk mengikuti pedoman internasional dalam memproduksi vaksin Covid-19. WHO sudah sudah berbicara dengan otoritas Rusia mengenai peninjauan vaksin. Saat ini, vaksin Rusia tidak masuk ke dalam daftar dari enam vaksin yang telah mencapai fase tiga uji coba klinis. Pada tahap ini, uji coba dilakukan lebih luas pada manusia. (Andika H Mustaqim)
(ysw)
tulis komentar anda