Perbandingan Perang Yom Kippur 1973 Vs Perang Israel dan Hamas

Rabu, 31 Januari 2024 - 20:20 WIB
Perang Hamas dan Israel kerap dibandingkan dengan perang Yom Kippur yang mengubah peta geopolitik di Timur Tengah. Foto/Reuters
GAZA - Ketika pejuang Palestina Hamas melancarkan serangan mereka di wilayah Israel pada tanggal 7 Oktober, yang memicu perang terbaru di Timur Tengah, orang tidak bisa mengabaikan pentingnya momen tersebut. Banyak orang menganggap bahwa perang tersebut bisa dibandingkan dengan Perang Yom Kippuer 1973.

Kenapa?

Serangan mematikan yang menewaskan lebih dari seribu tentara Israel dan warga sipil dalam empat hari pertama terjadi hanya 50 tahun satu hari setelah dimulainya Perang Yom Kippur pada tahun 1973. Perang yang singkat namun intens itu, seperti serangan Hamas dalam beberapa bulan terakhir, tampaknya berdampak buruk pada Israel.

Perbandingan Perang Yom Kippur 1973 Vs Perang Israel dan Hamas

Perang Yom Kippur pada 1973





Foto/Reuters

Melansir NPR, selama beberapa hari, para penyerang tahun 1973 dari Mesir dan Suriah menguasai semuanya, merebut wilayah yang mereka hilangkan dalam Perang Enam Hari tahun 1967 di Semenanjung Sinai dan Dataran Tinggi Golan. Tampaknya selama beberapa hari yang sulit, negara Yahudi, yang saat itu baru berusia 25 tahun, mungkin tidak akan bertahan.

Namun Israel mampu membalikkan keadaan, didukung oleh pengiriman tank, jet tempur, dan amunisi AS dalam jumlah besar, sehingga berhasil memukul mundur para penyerang.

Israel mengejar orang-orang Arab yang mundur dan akhirnya mengancam ibu kota mereka di Kairo dan Damaskus. Pada saat itu, Uni Soviet melakukan intervensi langsung dan mengancam perang habis-habisan demi membela sekutu Arabnya. Pada satu titik, kekuatan nuklir AS disiagakan tinggi (DEFCON 3). Akhirnya, AS dan Uni Soviet setuju untuk mendukung pasukan penjaga perdamaian PBB, dan krisis pun mereda.

Konsekuensi dari Perang Yom Kippur memainkan peran yang sangat besar tidak hanya dalam membentuk tahun 1970-an namun juga arah kebijakan luar negeri dan kebijakan energi AS sejak saat itu.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More