4 Alasan Sekutu Israel Menghentikan Bantuan untuk Lembaga PBB untuk Palestina (UNRWA)

Senin, 29 Januari 2024 - 17:17 WIB
Contoh dari bidang-bidang ini adalah pendidikan dasar dan kejuruan, layanan kesehatan dasar, bantuan dan layanan sosial, perbaikan infrastruktur dan kamp, keuangan mikro, dan tanggap darurat.

Badan ini didanai hampir seluruhnya oleh kontribusi sukarela, selain dari subsidi terbatas dari PBB, yang digunakan secara eksklusif untuk biaya administrasi, menurut UNRWA.

Pekerjaan UNRWA tidak dapat terlaksana tanpa kontribusi berkelanjutan dari negara-negara di seluruh dunia dan Uni Eropa, yang mewakili 94,9 persen dari seluruh kontribusi pada tahun 2022, kata badan tersebut.

Pada tahun 2022, 44,3 persen dari total janji badan tersebut, atau $1,17 miliar, berasal dari negara-negara anggota UE, yang menyumbang $520,3 juta, termasuk dana yang dialokasikan oleh lembaga tersebut melalui Komisi Eropa.

Amerika Serikat, Jerman, Uni Eropa, dan Swedia merupakan donor individu terbesar pada tahun tersebut, menyumbang 61,4 persen dari keseluruhan pendanaan lembaga tersebut.

Chris Gunness, mantan juru bicara UNRWA, mengatakan bahwa badan PBB tersebut hanya punya waktu berminggu-minggu sebelum mereka kehabisan uang untuk bantuan penting guna menyelamatkan nyawa warga Palestina di Gaza. Lebih dari 26.000 warga Palestina telah terbunuh sejak Israel melancarkan serangannya pada 7 Oktober.

“Pesan saya kepada dunia Arab, khususnya negara-negara Teluk, di mana Anda berada? Karena mereka menghasilkan miliaran dolar setiap hari dari pendapatan minyak. Sebagian kecil dari pendapatan minyak tersebut akan membuat masalah keuangan UNRWA hilang dalam sekejap. Kesenjangan yang tidak masuk akal yang ditimbulkan oleh negara-negara Barat ini akan segera terisi,” kata Gunness kepada Al Jazeera.

“Beberapa orang yang paling putus asa di Timur Tengah kini menghadapi kelaparan, dan negara-negara Arab perlu mengambil tindakan untuk mengatasi hal ini.”



2. Keterlibatan Pegawai UNRWA dalam Serangan 7 Oktober

Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More