Israel Rencanakan Markas Tentara Permanen di Gaza
Kamis, 25 Januari 2024 - 19:34 WIB
“Model ini adalah versi Tepi Barat yang lebih termiliterisasi,” papar perwira tersebut. “Saya pernah bertugas di Tepi Barat. Gaza tidak akan seperti itu, akan ada lebih banyak stasiun militer dan lebih banyak tentara.”
Tentara Israel belum menanggapi permintaan komentar Middle East Eye pada saat berita ini diterbitkan.
Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan, "Ribuan dunam wilayah Gaza akan tetap berada di bawah kendali Israel setelah perang."
Dunam adalah satuan luas tanah yang digunakan di Israel yang sama dengan 1000 meter persegi.
Kampanye pengeboman dan operasi darat Israel sejak 7 Oktober telah menewaskan lebih dari 25.000 warga Palestina, kebanyakan wanita dan anak-anak.
Terdapat krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza, dengan lebih dari 60.000 warga Palestina terluka, wabah penyakit, dan ketersediaan air minum yang langka.
Menanggapi tekanan dari diplomat Uni Eropa untuk mengakhiri perang dan mengambil langkah menuju solusi dua negara dengan Palestina, Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz melontarkan gagasan tentang satu pulau buatan di lepas pantai Gaza, yang akan dikontrol Israel untuk memantau bantuan yang masuk ke wilayah tersebut.
“Saya pikir menteri itu bisa memanfaatkan waktunya dengan lebih baik dan fokus pada keamanan negaranya, mengingat tingginya jumlah kematian di Gaza,” ujar Josep Borrell, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa.
Tentara Israel belum menanggapi permintaan komentar Middle East Eye pada saat berita ini diterbitkan.
Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan, "Ribuan dunam wilayah Gaza akan tetap berada di bawah kendali Israel setelah perang."
Dunam adalah satuan luas tanah yang digunakan di Israel yang sama dengan 1000 meter persegi.
Kampanye pengeboman dan operasi darat Israel sejak 7 Oktober telah menewaskan lebih dari 25.000 warga Palestina, kebanyakan wanita dan anak-anak.
Terdapat krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza, dengan lebih dari 60.000 warga Palestina terluka, wabah penyakit, dan ketersediaan air minum yang langka.
Menanggapi tekanan dari diplomat Uni Eropa untuk mengakhiri perang dan mengambil langkah menuju solusi dua negara dengan Palestina, Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz melontarkan gagasan tentang satu pulau buatan di lepas pantai Gaza, yang akan dikontrol Israel untuk memantau bantuan yang masuk ke wilayah tersebut.
“Saya pikir menteri itu bisa memanfaatkan waktunya dengan lebih baik dan fokus pada keamanan negaranya, mengingat tingginya jumlah kematian di Gaza,” ujar Josep Borrell, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa.
(sya)
tulis komentar anda