5 Pemicu Konflik Ethiopia dan Somila yang Bisa Memicu Perang Baru di Tanduk Afrika

Kamis, 25 Januari 2024 - 13:48 WIB
Foto/Reuters

Pemerintah Mogadishu menganggap Somaliland sebagai bagian integral Somalia meskipun negara tersebut menikmati otonomi yang efektif.

Meskipun Somaliland mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 1991, namun belum diakui oleh negara mana pun. Jika Ethiopia melakukan hal ini, hal ini dapat menjadi preseden yang akan diikuti oleh negara-negara lain.

Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud menandatangani undang-undang yang mengklaim membatalkan perjanjian tersebut, dan pemerintahnya menolak proposal Uni Afrika untuk berdialog dengan Ethiopia, dengan mengatakan bahwa mereka tidak akan melakukan negosiasi mengenai kedaulatannya.

4. Dampak Perebutan Pengaruh Negara Arab

Melansir Reuters, mengingat ketidakstabilan kronis di Somalia, Ethiopia dan Sudan serta lokasi strategis Tanduk Afrika di seberang Laut Merah dan Teluk, beberapa analis khawatir perselisihan ini dapat menarik pihak luar jika perselisihan ini meningkat.

Negara-negara Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Turki dan Qatar, telah bersaing untuk mendapatkan pengaruh di wilayah tersebut dengan melakukan investasi ekonomi, membuka pangkalan militer dan menjual senjata.

Sejauh ini, belum ada negara yang secara terbuka mendukung kesepakatan pelabuhan tersebut. Liga Arab, di mana Somalia menjadi anggotanya, menegaskan kembali dukungannya terhadap kedaulatan Somalia atas Somaliland, begitu pula Uni Afrika, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.

5. Dendam Permusuhan Lama Kembali Bangkit



Foto/Reuters

Melansir Reuters, Presiden Abdel Fattah al-Sisi dari Mesir, yang memiliki hubungan dingin dengan Ethiopia terkait perselisihan mengenai bendungan yang dibangun Ethiopia di anak sungai Nil, mengatakan pada hari Minggu bahwa dia tidak akan membiarkan siapa pun mengancam Somalia.

Eritrea belum mengomentari kesepakatan tersebut namun Presidennya Isaias Afwerki mengundang Mohamud dari Somalia ke Asmara tak lama setelah kesepakatan itu diumumkan.

UEA, yang merupakan sekutu kuat Ethiopia dan Somaliland dan mengelola pelabuhan Berbera melalui DP World yang dikelola negara, belum mengomentari kesepakatan tersebut selain pernyataan Liga Arab.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More