Korut Hukum 2 Anak Ini Kerja Paksa 12 Tahun Gara-gara Nonton Drakor

Selasa, 23 Januari 2024 - 11:41 WIB
Menambah rasa malu di depan umum, nama dan alamat dari anak-anak remaja tersebut dibeberkan.

BBC melaporkan klip tersebut disebarluaskan oleh Korea Utara untuk mencegah warga menonton “rekaman dekaden”.

Hhal itu tampaknya merupakan bagian dari tindakan keras yang lebih luas terhadap warga Korea Utara yang menonton hiburan yang diproduksi di Korea Selatan.

Meskipun drakor telah lama dilarang di Korut, hukuman bagi mereka yang menontonnya biasanya lebih ringan—secara relatif—di mana anak-anak umumnya dikirim ke kamp kerja paksa remaja untuk jangka waktu di bawah lima tahun.

Pada tahun 2020, rezim Korut mengeluarkan undang-undang yang meningkatkan potensi hukuman. Menonton televisi Korea Selatan kini dapat dihukum dengan kerja paksa yang lama atau bahkan kematian.

Kepala SAND, Choi Kyong-hui, menjelaskan mengapa rezim takut dengan penyebaran budaya Korea Selatan.

“Kekaguman terhadap masyarakat Korea Selatan dapat segera menyebabkan melemahnya sistem tersebut,” katanya.

“Ini bertentangan dengan ideologi monolitik yang membuat warga Korea Utara menghormati keluarga Kim.”

Berbicara kepada BBC Korean, pembelot asal Korea Utara yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa drakor tersebut menunjukkan kepada mereka yang menontonnya di Korea Utara bahwa propaganda pemerintah adalah omong kosong.

“Di Korea Utara, kami mengetahui bahwa kehidupan Korea Selatan jauh lebih buruk daripada kami,” kata seorang pembelot.

“Tetapi ketika Anda menonton drama Korea Selatan, dunianya benar-benar berbeda. Sepertinya pihak berwenang Korea Utara mewaspadai hal itu.”

Yang lain menjelaskan bahwa, bagi warga Korea Utara, drakor adalah "obat" yang membantu mereka melupakan kenyataan sulit yang mereka alami.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More