100 Tahun setelah Kematian Vladimir Lenin, Apakah Warga Rusia Mengabaikan Legasinya?

Minggu, 21 Januari 2024 - 20:02 WIB
“Karena kebijakan Bolshevik maka Ukraina Soviet terbentuk, dan sangat dibenarkan jika kita menyebut Ukrainanya Lenin,” kata Putin dengan marah.

“Dia penemunya, arsiteknya,” lanjutnya.

“Dan sekarang,” kata Putin, “keturunan yang bersyukur telah merobohkan monumen Lenin di Ukraina.”

Namun Lenin belum sepenuhnya terhapus. Kemiripannya masih mendominasi banyak pusat kota di Rusia, meski sebagian besar patung telah disingkirkan saat Uni Soviet runtuh.

Di Moskow, monumen Lenin setinggi 22 meter masih menjulang di Lapangan Kaluga. Di Ulan-Ude, di Siberia Timur, seorang pemimpin revolusioner berdiri di atas alas setinggi 14 meter.

Dan di Antartika, di Kutub yang Tidak Dapat Diaksesibilitas, masih ada patung Lenin di luar stasiun penelitian Soviet yang sudah tidak berfungsi - sekarang sebagian besar terkubur di salju.

3. Kremlin Butuh Stalin



Foto/Reuters

Melansir Channel News Asia, dari semua pemimpin Soviet, Stalinlah yang paling sering dirujuk oleh pemimpin Kremlin tersebut - bukan untuk mengecam rekam jejak penindasannya yang mengerikan, namun untuk memuji negarawan dan pemimpin masa perang yang mengalahkan Jerman di bawah pemerintahan Adolf Hitler.

Putin selalu berusaha untuk membingkai kampanye militernya melawan Ukraina melalui kacamata Perang Dunia II, membandingkan pemerintah Ukraina dengan Nazi dan menampilkan konflik tersebut sebagai perjuangan eksistensial untuk kelangsungan hidup Rusia.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More