100 Tahun setelah Kematian Vladimir Lenin, Apakah Warga Rusia Mengabaikan Legasinya?

Minggu, 21 Januari 2024 - 20:02 WIB
Legasi Vladimir Lenin makin diabaikan di Rusia. Foto/Reuters
MOSKOW - Selama hampir satu abad setelah kematiannya, jenazah Vladimir Lenin yang diawetkan dengan hati-hati dibaringkan di sebuah mausoleum yang dibangun khusus di Lapangan Merah – sebuah pengingat akan masa lalu komunis Rusia .

Namun bapak revolusi Bolshevik tahun 1917 yang mendirikan Uni Soviet – dan peringatan 100 tahun wafatnya – sebagian besar diabaikan oleh masyarakat awam Rusia.

Hanya sedikit acara resmi yang dijadwalkan untuk memperingati ulang tahun keseratus pada Minggu (22/1/2024), selain upacara Partai Komunis di makamnya di bawah bayang-bayang Kremlin.

Bagi Presiden Vladimir Putin, yang secara terbuka mencaci-maki Lenin atas perannya dalam membagi Kekaisaran Rusia menjadi negara-negara seperti Ukraina, hal ini merupakan sebuah kemudahan.

Putin, yang kini terperosok dalam serangan selama hampir dua tahun terhadap Kyiv, malah membela Joseph Stalin – orang yang memimpin Uni Soviet menuju kemenangan dalam Perang Dunia II, dan yang menyingkirkan semua lawan politiknya dalam teror selama bertahun-tahun.



100 Tahun setelah Kematian Vladimir Lenin, Apakah Warga Rusia Mengabaikan Legasinya?

1. Hanya Jadi Objek Wisata



Foto/Reuters

Melansir Channel News Asia, ketika Vladimir Ilyich Ulyanov (Lenin) meninggal pada tanggal 21 Januari 1924, otoritas Soviet atas perintah Stalin mulai membalsem tubuhnya dan membangun sebuah mausoleum.

Kuil batu berpelitur merah dan hitam ini berdiri di jantung Lapangan Merah sejak Oktober 1930, dan sempat menjadi tempat tinggal jenazah Stalin hingga tahun 1961.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More