100 Tahun setelah Kematian Vladimir Lenin, Apakah Warga Rusia Mengabaikan Legasinya?

Minggu, 21 Januari 2024 - 20:02 WIB
Kerumunan besar orang mengantri untuk memberikan penghormatan kepada Lenin pada masa Soviet, namun saat ini, upacara untuk menghormati sang revolusioner kebanyakan dihadiri oleh mereka yang merindukan era komunis, dengan membawa bendera dan anyelir merah di tangan.

Tubuhnya yang dibalsem terutama menjadi daya tarik wisata. Setiap 18 bulan sekali, mausoleum ditutup untuk memungkinkan para ilmuwan membalsem kembali tubuhnya dan memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh waktu.

"Hanya 23 persen jenazah Lenin yang masih utuh, ditempatkan di sarkofagus kaca dengan suhu konstan 16 derajat Celsius," demikian laporan kantor berita TASS.

Sejak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, perdebatan tentang apakah akan menutup mausoleum dan menguburkan jenazahnya sering muncul di media Rusia.

Namun usulan tersebut mendapat perlawanan sengit dari pihak komunis dan tidak pernah dipertimbangkan secara serius oleh pihak berwenang.

2. Diabadikan oleh Putin



Foto/Reuters

Melansir Channel News Asia, Putin jarang menyebut nama Lenin. Jadi serangannya terhadap penghasut Revolusi Oktober, beberapa hari sebelum memerintahkan pasukannya masuk ke Ukraina pada 24 Februari 2022, sangatlah penting.

Dalam pidato pedasnya yang mempertanyakan status kenegaraan Ukraina tiga hari sebelum serangan itu, pemimpin Kremlin menuduh Lenin telah "menciptakan" Ukraina ketika ia mendirikan Uni Republik Sosialis Soviet (USSR).

Dengan memberikan otonomi pada republik-republik Soviet, menurut Putin, Lenin membiarkan munculnya nasionalisme dan akhirnya runtuhnya Uni Soviet.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More