4 Alasan Suku Maori di Selandia Baru Ingin Memberontak
Sabtu, 20 Januari 2024 - 23:23 WIB
2. Menentang Kebijakan Pemerintah Selandia Baru yang Menghapus Budaya Maori
Foto/Reuters
Untuk menjadi perdana menteri, pemimpin Partai Nasional berhaluan kanan-tengah, Christopher Luxon, membentuk koalisi dengan partai konservatif ACT dan partai populis New Zealand First.
Ketika Luxon masih baru dalam dunia politik, dia berkata bahwa dia mencoba mempelajari te reo Maori. Kini, ia berkoalisi dengan Partai ACT yang sejak sebelum pemilu sudah bicara soal pengurangan hak masyarakat adat.
Sejak pemerintahan koalisi berkuasa, setidaknya ada selusin kebijakan yang mengancam penghapusan budaya Maori. Hal ini termasuk mengurangi penggunaan te reo Maori dalam komunikasi resmi, menghentikan kebijakan berbasis ras dan membatalkan kebijakan kesehatan yang melindungi suku Maori.
Pada tanggal 5 Desember, ribuan orang berkumpul di jalan-jalan Selandia Baru untuk memprotes kebijakan ini.
Pada hari Jumat, Rawiri Waititi, yang merupakan anggota Parlemen Selandia Baru dan pemimpin Te Pati Maori, partai Maori, memposting cuplikan dokumen yang menurutnya bocor dari pemerintah di Instagram.
Dokumen ini tampaknya merupakan rancangan undang-undang yang bertujuan untuk mengubah ketentuan Perjanjian Waitangi, yang melindungi hak-hak suku Maori. Keterangan Waititi mengatakan dokumen itu dimaksudkan untuk menghapus perjanjian tersebut. “Biarlah ini menjadi bahan bakar api kita! Sampai jumpa pada hari Sabtu!” dia menulis.
3. Mempertahankan Perjanjian Waitangi
Foto/Reuters
Lihat Juga :
tulis komentar anda