5 Ketakutan AS dalam Perang Melawan Houthi
Kamis, 18 Januari 2024 - 23:23 WIB
Setelah mendapat peringatan selama berbulan-bulan, Biden pekan lalu mengizinkan gelombang serangan udara terhadap sasaran militer Houthi, mengenai rudal, drone, dan stasiun radar. Namun kelompok Houthi terus melancarkan serangannya.
Pada hari Selasa, militer AS menyerang empat rudal balistik anti-kapal ketika mereka bersiap untuk meluncurkan target di Laut Merah dan pada hari Rabu serangan tersebut menghancurkan 14 rudal lainnya. Kedua tindakan tersebut menunjukkan bahwa AS memilih target militer berdasarkan intelijen real-time.
“Jika kami melihat adanya target, kami akan mencapainya,” kata seorang pejabat AS.
Foto/Reuters
Penasihat keamanan nasional Biden secara terbuka mengisyaratkan perlunya lebih banyak tindakan militer.
“Kami mengantisipasi Houthi akan terus berusaha menjaga arteri penting ini dalam risiko dan kami terus berhak mengambil tindakan lebih lanjut,” kata Jake Sullivan pada hari Selasa.
Beberapa pejabat dan pakar AS percaya bahwa Houthi menyambut baik konfrontasi dengan AS, dengan mengatakan hal itu membantu mereka mendapatkan dukungan rakyat di Yaman dan memperkuat merek mereka di Timur Tengah sebagai bagian dari “Poros Perlawanan” yang didukung Iran.
Dan kelompok Houthi tampaknya percaya bahwa mereka dapat bertahan dari pemboman AS, bahkan jika sejumlah rudal dan drone dihancurkan.
Pada hari Selasa, militer AS menyerang empat rudal balistik anti-kapal ketika mereka bersiap untuk meluncurkan target di Laut Merah dan pada hari Rabu serangan tersebut menghancurkan 14 rudal lainnya. Kedua tindakan tersebut menunjukkan bahwa AS memilih target militer berdasarkan intelijen real-time.
“Jika kami melihat adanya target, kami akan mencapainya,” kata seorang pejabat AS.
2. Serangan Berlanjut, tapi Tidak Serius
Foto/Reuters
Penasihat keamanan nasional Biden secara terbuka mengisyaratkan perlunya lebih banyak tindakan militer.
“Kami mengantisipasi Houthi akan terus berusaha menjaga arteri penting ini dalam risiko dan kami terus berhak mengambil tindakan lebih lanjut,” kata Jake Sullivan pada hari Selasa.
Beberapa pejabat dan pakar AS percaya bahwa Houthi menyambut baik konfrontasi dengan AS, dengan mengatakan hal itu membantu mereka mendapatkan dukungan rakyat di Yaman dan memperkuat merek mereka di Timur Tengah sebagai bagian dari “Poros Perlawanan” yang didukung Iran.
Dan kelompok Houthi tampaknya percaya bahwa mereka dapat bertahan dari pemboman AS, bahkan jika sejumlah rudal dan drone dihancurkan.
tulis komentar anda