AS Kembali Serang Houthi Yaman, Ketegangan di Laut Merah Makin Membara

Rabu, 17 Januari 2024 - 06:50 WIB
Mengingat hubungan hangat Doha dan Moskow dengan Teheran, para ahli mengatakan kepada MEE bahwa Houthi tidak mungkin menargetkan kapal-kapal tersebut dengan sengaja.

Namun ketika ketegangan meningkat, ada tanda-tanda bahwa aliran energi pun terkena dampaknya.

Pada Jumat, perusahaan keamanan maritim Inggris Ambrey mengatakan Houthi secara keliru menargetkan satu kapal tanker yang membawa minyak Rusia.

Dan setelah serangan pimpinan AS terhadap Houthi, Qatar juga menghentikan pengiriman LNG melalui Laut Merah, menurut data pelacakan kapal.

Perusahaan minyak asal Inggris, Shell, juga telah bergabung dengan BP dalam menangguhkan semua pengiriman melalui Laut Merah.

CEO Shell Wael Sawan mengatakan kepada Wall Street Journal di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, bahwa keputusan tersebut berarti kenaikan biaya pengiriman sebesar lima hingga 10%.

Harga minyak mentah Brent naik empat persen menjadi USD80,50 per barel setelah serangan yang dipimpin AS, namun sejak itu mengalami penurunan. Pada Selasa, Brent diperdagangkan dengan harga USD78,26.

Selain dampak ekonomi, meningkatnya ketegangan juga memicu kekhawatiran perang di Gaza dapat memicu konflik yang lebih luas di wilayah itu antara Washington dan Teheran.

Para pemimpin di kedua ibu kota tersebut telah dengan hati-hati mengkalibrasi tanggapan mereka terhadap perang di Gaza, namun para ahli mengatakan ada kemungkinan serangan balasan akan menjadi tidak terkendali.

AS mengatakan setidaknya telah terjadi 130 serangan oleh kelompok-kelompok yang terkait dengan Iran terhadap aset-aset AS di Irak dan Suriah sejak perang di Jalur Gaza meletus.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More