3 Negara Eropa yang Terpecah Belah atas Serangan AS dan Inggris ke Yaman
Senin, 15 Januari 2024 - 20:40 WIB
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto awal pekan ini, menegaskan keengganannya untuk menargetkan kelompok Houthi, dan mengatakan kepada Reuters bahwa agresi mereka harus dihentikan tanpa memicu perang baru di wilayah tersebut.
Foto/Reuters
Berbicara tanpa mau disebutkan namanya, seorang pejabat Prancis mengatakan Paris khawatir bahwa dengan bergabung dalam serangan yang dipimpin AS, mereka akan kehilangan pengaruh dalam perundingan untuk meredakan ketegangan antara Hizbullah dan Israel. Prancis telah memfokuskan sebagian besar diplomasinya dalam beberapa pekan terakhir untuk menghindari eskalasi di Lebanon.
Ketika ditanya apakah Prancis menolak berpartisipasi, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan ia tidak akan menjelaskan lebih lanjut mengenai pembicaraan diplomatik.
“Anda sudah melihat daftar orang yang berpartisipasi,” katanya. “Secara internasional, bahkan mereka yang tidak terlibat aktif dalam penjatuhan bom – banyak mitra koalisi kami yang telah mendaftar untuk memberikan dukungan, dukungan non-operasional.” Menandakan kemungkinan adanya dukungan diam-diam terhadap tindakan AS, Kementerian Luar Negeri Prancis mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa kelompok Houthi bertanggung jawab atas eskalasi tersebut.
Namun, seorang diplomat yang mengetahui posisi Prancis mengatakan Paris tidak percaya serangan itu dianggap sah untuk membela diri.
Amerika Serikat “sangat nyaman dan percaya diri dengan otoritas hukum yang digunakan presiden untuk melakukan serangan ini,” kata Kirby.
2. Prancis
Foto/Reuters
Berbicara tanpa mau disebutkan namanya, seorang pejabat Prancis mengatakan Paris khawatir bahwa dengan bergabung dalam serangan yang dipimpin AS, mereka akan kehilangan pengaruh dalam perundingan untuk meredakan ketegangan antara Hizbullah dan Israel. Prancis telah memfokuskan sebagian besar diplomasinya dalam beberapa pekan terakhir untuk menghindari eskalasi di Lebanon.
Ketika ditanya apakah Prancis menolak berpartisipasi, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan ia tidak akan menjelaskan lebih lanjut mengenai pembicaraan diplomatik.
“Anda sudah melihat daftar orang yang berpartisipasi,” katanya. “Secara internasional, bahkan mereka yang tidak terlibat aktif dalam penjatuhan bom – banyak mitra koalisi kami yang telah mendaftar untuk memberikan dukungan, dukungan non-operasional.” Menandakan kemungkinan adanya dukungan diam-diam terhadap tindakan AS, Kementerian Luar Negeri Prancis mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa kelompok Houthi bertanggung jawab atas eskalasi tersebut.
Namun, seorang diplomat yang mengetahui posisi Prancis mengatakan Paris tidak percaya serangan itu dianggap sah untuk membela diri.
Amerika Serikat “sangat nyaman dan percaya diri dengan otoritas hukum yang digunakan presiden untuk melakukan serangan ini,” kata Kirby.
3. Spanyol
tulis komentar anda