3 Fakta Rudal Korea Utara yang Digunakan Rusia untuk Menyerang Ukraina
Minggu, 07 Januari 2024 - 17:17 WIB
KN-24 tampaknya dirakit di sebuah pabrik persenjataan di Sinhung, yang dikunjungi oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada bulan Agustus, kata Oliemans.
“Contoh yang difoto saat itu mungkin saja dikirim ke Rusia beberapa bulan kemudian,” katanya.
Kim telah menyerukan industri pertahanan untuk meningkatkan produksinya guna menanggapi ancaman AS, namun tidak menyebutkan penyediaan senjata ke Rusia.
“Persiapan perang memberikan perlindungan nasional untuk menghidupkan kembali industri militer guna mengisi kembali persediaan yang mungkin telah habis dan berpotensi terus memberi Rusia persediaan tambahan di masa depan,” kata Jenny Town, direktur Program 38 Utara di Stimson Center, yang mempelajari Korea Utara. .
Foto/Reuters
Kirby mengatakan intelijen AS menunjukkan bahwa sebagai imbalan atas rudal dan persenjataan lainnya, Korea Utara mencari bantuan militer dari Rusia termasuk pesawat tempur, rudal permukaan-ke-udara, kendaraan lapis baja, peralatan atau bahan produksi rudal balistik, dan teknologi canggih lainnya.
Beberapa ahli mempertanyakan apakah Moskow bersedia memberikan teknologi militer sensitif kepada Pyongyang, namun ada banyak hal yang perlu dilakukan. Adapun dua tetangga yang terisolasi secara politik dan ekonomi dapat bekerja sama.
“Ada sejumlah hal yang telah dibahas Rusia dan Korea Utara sebagai bagian dari pendalaman hubungan mereka, mulai dari peningkatan perdagangan, pembentukan zona pertanian bersama, pembaruan angkatan udara Korea Utara, hingga kerja sama di bidang satelit,” kata Town.
Sedangkan Panda mengungkapkan, Korea Utara akan mendapatkan keuntungan dari data apa pun mengenai kinerja rudalnya di medan perang, tetapi tidak jelas apakah Rusia akan membagikan data tersebut.
“Data yang paling berharga adalah mengenai kinerja rudal ini terhadap sistem pertahanan udara Ukraina, termasuk yang dipasok oleh NATO,” katanya.
“Contoh yang difoto saat itu mungkin saja dikirim ke Rusia beberapa bulan kemudian,” katanya.
Kim telah menyerukan industri pertahanan untuk meningkatkan produksinya guna menanggapi ancaman AS, namun tidak menyebutkan penyediaan senjata ke Rusia.
“Persiapan perang memberikan perlindungan nasional untuk menghidupkan kembali industri militer guna mengisi kembali persediaan yang mungkin telah habis dan berpotensi terus memberi Rusia persediaan tambahan di masa depan,” kata Jenny Town, direktur Program 38 Utara di Stimson Center, yang mempelajari Korea Utara. .
3. Pertukaran Teknologi Militer
Foto/Reuters
Kirby mengatakan intelijen AS menunjukkan bahwa sebagai imbalan atas rudal dan persenjataan lainnya, Korea Utara mencari bantuan militer dari Rusia termasuk pesawat tempur, rudal permukaan-ke-udara, kendaraan lapis baja, peralatan atau bahan produksi rudal balistik, dan teknologi canggih lainnya.
Beberapa ahli mempertanyakan apakah Moskow bersedia memberikan teknologi militer sensitif kepada Pyongyang, namun ada banyak hal yang perlu dilakukan. Adapun dua tetangga yang terisolasi secara politik dan ekonomi dapat bekerja sama.
“Ada sejumlah hal yang telah dibahas Rusia dan Korea Utara sebagai bagian dari pendalaman hubungan mereka, mulai dari peningkatan perdagangan, pembentukan zona pertanian bersama, pembaruan angkatan udara Korea Utara, hingga kerja sama di bidang satelit,” kata Town.
Sedangkan Panda mengungkapkan, Korea Utara akan mendapatkan keuntungan dari data apa pun mengenai kinerja rudalnya di medan perang, tetapi tidak jelas apakah Rusia akan membagikan data tersebut.
“Data yang paling berharga adalah mengenai kinerja rudal ini terhadap sistem pertahanan udara Ukraina, termasuk yang dipasok oleh NATO,” katanya.
tulis komentar anda