8 Pembunuhan Berencana yang Dilaksanakan Israel di Lebanon
Jum'at, 05 Januari 2024 - 12:56 WIB
Agen intelijen Israel telah mendaftar di gym untuk berteman dengannya beberapa minggu sebelumnya dan seorang agen Inggris-Israel menyewa sebuah apartemen dekat rumah Salameh untuk memantau pergerakannya. Salameh tewas ketika mobilnya melewati sebuah ranjau Volkswagen yang diledakkan dari jarak jauh.
Foto/Reuters
Melansir Al Jazeera, pada tanggal 9 Desember 1988, Israel menyerbu pangkalan-pangkalan Palestina di Lebanon selatan, menargetkan Ahmad Jibril, yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Front Populer untuk Komando Umum Pembebasan Palestina (PFLP-GC).
Pasukan komando menyerbu lokasi-lokasi di luar Beirut, tetapi mendapat perlawanan sengit dari para pejuang Palestina. Beberapa agen Palestina terbunuh. Belakangan terungkap bahwa Jibril tidak pernah ada di lokasi tersebut.
Pada tanggal 25 Mei 2006, Mahmoud al-Majzoub, seorang pemimpin senior kelompok bersenjata Jihad Islam Palestina dan sekutu dekat Hizbullah, dibunuh di kota Sidon. Sebuah bom mobil yang menempel di pintu mobil al-Majzoub meledak saat dia membukanya. Israel membantah bertanggung jawab atas serangan itu, namun Jihad Islam dan Hizbullah menganggap Tel Aviv bertanggung jawab. Nidal al-Majzoub, saudaranya, juga tewas.
Foto/Reuters
Melansir Al Jazeera, pada tanggal 2 Januari, serangan pesawat tak berawak di pinggiran selatan Beirut, Dahiyeh, menyebabkan Saleh al-Arouri tewas. Enam orang lainnya, termasuk komandan tinggi militer Hamas Samir Findi dan Azzam al-Aqraa, juga dibunuh. Orang-orang itu berada di lantai dua sebuah gedung apartemen.
Israel belum mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, namun Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati menyebut pembunuhan itu sebagai “kejahatan Israel”. Hizbullah mengatakan bahwa serangan terhadap ibu kota Lebanon “tidak akan terjadi tanpa hukuman”.
5. 1988 – Upaya membunuh Ahmad Jibril
Foto/Reuters
Melansir Al Jazeera, pada tanggal 9 Desember 1988, Israel menyerbu pangkalan-pangkalan Palestina di Lebanon selatan, menargetkan Ahmad Jibril, yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Front Populer untuk Komando Umum Pembebasan Palestina (PFLP-GC).
Pasukan komando menyerbu lokasi-lokasi di luar Beirut, tetapi mendapat perlawanan sengit dari para pejuang Palestina. Beberapa agen Palestina terbunuh. Belakangan terungkap bahwa Jibril tidak pernah ada di lokasi tersebut.
7. 2006 – Pembunuhan Sidon
Pada tanggal 25 Mei 2006, Mahmoud al-Majzoub, seorang pemimpin senior kelompok bersenjata Jihad Islam Palestina dan sekutu dekat Hizbullah, dibunuh di kota Sidon. Sebuah bom mobil yang menempel di pintu mobil al-Majzoub meledak saat dia membukanya. Israel membantah bertanggung jawab atas serangan itu, namun Jihad Islam dan Hizbullah menganggap Tel Aviv bertanggung jawab. Nidal al-Majzoub, saudaranya, juga tewas.
8. 2024 – Perang di Gaza
Foto/Reuters
Melansir Al Jazeera, pada tanggal 2 Januari, serangan pesawat tak berawak di pinggiran selatan Beirut, Dahiyeh, menyebabkan Saleh al-Arouri tewas. Enam orang lainnya, termasuk komandan tinggi militer Hamas Samir Findi dan Azzam al-Aqraa, juga dibunuh. Orang-orang itu berada di lantai dua sebuah gedung apartemen.
Israel belum mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, namun Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati menyebut pembunuhan itu sebagai “kejahatan Israel”. Hizbullah mengatakan bahwa serangan terhadap ibu kota Lebanon “tidak akan terjadi tanpa hukuman”.
tulis komentar anda