Mengenal Mohammad Yusuf Dahlan, Warga Negara Palestina yang Menjadi Agen Israel

Jum'at, 29 Desember 2023 - 23:23 WIB
Selain itu, ia memelihara hubungan istimewa dengan Putra Mahkota Uni Emirat Arab dan Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sissi, dan berbagi permusuhan dengan Ikhwanul Muslimin.

3. Mengasingkan Diri di Uni Emirat Arab



Foto/Reuters

Selama bertahun-tahun di pengasingan, Dahlan mengembangkan aktivitas bisnis yang berkembang pesat dengan dukungan Uni Emirat Arab. Jaringan pengaruhnya kini meluas dari Mesir hingga Serbia, melalui Sudan. Dia berhasil mendapatkan paspor Serbia berkat kedekatannya dengan pemerintah Serbia, sehingga dia bisa beroperasi lebih mudah di Balkan.

Selain itu, Dahlan berperan sangat aktif dalam bantuan kemanusiaan di Gaza. Ia dikenal karena mendukung penduduk secara finansial dengan menyediakan lebih dari USD50 juta per tahun untuk proyek pembangunan dan program sosial. Terlepas dari upaya Dahlan yang patut dipuji, beberapa suara muncul untuk mengkritik kendali Dahlan atas bantuan, karena menganggapnya sebagai instrumen manipulasi politik dan bukan dukungan nyata bagi masyarakat.

4. Disebut sebagai Agen Israel

Warga Palestina lainnya mengkritik Dahlan. Jibril Rajoub, yang dengannya dia memupuk persaingan yang mendalam dan pribadi, menyatakan pada tahun 2003 bahwa semua orang tahu Dahlan adalah agen Israel. Ia juga dikritik karena hubungannya yang baik dengan penasihat keuangan Arafat, Mohammad Rashid, dan bisnis Dahlan yang berbasis di London. Dahlan diduga memperkaya diri melalui korupsi; kekayaan pribadinya diperkirakan mencapai lebih dari USD120 juta.

Yang lain mengklaim bahwa, demi menghalangi lawan politik dan mengimbangi banyak milisi bersenjata, ia mempertahankan pasukan swasta di Jalur Gaza pada tahun 2003 dan 2004, yang dilatih dan diperlengkapi oleh pasukan Amerika, sementara Israel bermaksud untuk memaksakan konflik antara kelompok Dahlan dan Hamas.

5. Diburu Pemerintah Turki



Foto/Reuters

Dahlan menjadi target hadiah yang ditawarkan oleh pemerintah Turki pada Januari 2020, dengan menawarkan USD700.000 untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya. Pemerintahan Turki di bawah Recep Tayyip Erdogan menuduh Dahlan sebagai agen intelijen Israel dan pendukung keuangan gerakan Gulen.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More