5 Misteri Jalaluddin Rumi Versi Barat dan Timur

Senin, 18 Desember 2023 - 13:13 WIB
“Aku adalah hamba Al-Quran, selama aku masih mempunyai ruh.

Akulah debu di jalan Muhammad, Yang Terpilih.

Jika seseorang menafsirkan kata-kata saya dengan cara lain,

Orang itu saya sesali, dan saya sesalkan kata-katanya.”

– Rumi (diterjemahkan oleh Muhammad Ali Mojaradi)

2. Dikenal sebagai Cendekiawan Muslim

Rumi adalah seorang cendekiawan Islam, mengikuti garis keturunan yang panjang, dan mengajarkan Syariah atau hukum Islam. Ia juga mempraktikkan Tasawwuf, yang lebih dikenal dengan sebutan tasawuf di Barat. Ini adalah cara untuk memahami dan mendekatkan diri kepada Tuhan melalui penyucian batin, merefleksikan dan mengingat Tuhan melalui nyanyian meditatif, lagu dan kadang-kadang bahkan tarian.

Pemikir dan penyair lain pada masanya termasuk Ibn Arabi, filsuf Andalusia dan Fariddudin Attar, penulis Mantiq-ut-Tayr (Konferensi Burung) dari Persia.

Keterbukaan Islam terhadap diskusi dan perdebatan pada saat ini memungkinkan puisi dan seni berkembang, mempengaruhi karya penyair Persia lainnya seperti Hafez dan Omar Khayyam.

3. Pemikiran Spiritualnya Tumbuh di Turki

Setelah menyelesaikan pendidikan teologinya di Aleppo, Suriah, Rumi pergi ke Konya di mana ia bertemu dengan seorang darwis pengembara, bernama Shams-i-Tabriz, yang meninggalkan pengaruh mendalam pada cendekiawan Islam tersebut.

Baraka Blue, pendiri gerakan seni spiritual, Rumi Center, di California, mengatakan Tabriz akan mengubah Rumi, dan menuntun pada “kebangkitan spiritualnya”.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More