Sosok Yitzhak Rabin, Pemimpin Israel yang Tak Percaya Tuhan dan Bernasib Tragis
Jum'at, 15 Desember 2023 - 14:46 WIB
Ateis di Negara Yahudi
Dalam sebuah wawancara dengan majalah TIME pada tahun 1994, Rabin mengatakan, "Saya seorang ateis. Saya tidak percaya pada Tuhan. Saya percaya pada kekuatan manusia untuk menciptakan masa depan yang lebih baik."
Rabin juga pernah mengatakan, "Saya percaya bahwa kita harus membangun masa depan kita sendiri. Kita tidak bisa mengandalkan Tuhan untuk melakukannya untuk kita."
Keyakinan ateis Rabin menjadi hal yang kontroversial di Israel, yang mayoritas penduduknya adalah Yahudi. Namun, Rabin tidak pernah menghindar dari keyakinannya. Dia percaya bahwa keyakinannya tidak menghalanginya untuk menjadi pemimpin yang baik.
Karier Politik
Rabin memasuki dunia politik pada tahun 1974 dan terpilih sebagai Perdana Menteri Israel. Dia menghadapi tantangan ekonomi dan politik yang berat, termasuk resesi global dan serangan milisi dari Palestina.
Pada tahun 1976, Rabin memimpin Operasi Entebbe, sebuah misi penyelamatan yang sukses untuk membebaskan sandera Israel di Uganda.
Meskipun popularitasnya meningkat setelah operasi ini, Rabin kalah dalam pemilu berikutnya pada tahun 1977.
Perdamaian dengan Palestina dan Kesepakatan Oslo (1992-1995)
Rabin kembali menjabat sebagai Perdana Menteri pada tahun 1992. Dia berkomitmen untuk mencapai perdamaian dengan Palestina dan memulai negosiasi rahasia dengan pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina, Yasser Arafat.
Lihat Juga :
tulis komentar anda