Israel Tutupi Jumlah Tentara Luka dalam Perang Lawan Hamas, Ini Faktanya yang Mengejutkan
Selasa, 12 Desember 2023 - 05:05 WIB
Haaretz menambahkan: “Sekitar 1.000 tentara lainnya dirawat di Pusat Medis Soroka di Be’er Sheva, sementara 650 lainnya dirawat di Pusat Medis Sheba di Tel-Hashomer. Ini adalah daftar parsial, karena data tersebut tidak termasuk tentara yang saat ini berada di bangsal rehabilitasi yang telah dihitung sebagai korban luka saat tiba di bangsal darurat dan bangsal rawat inap.”
“Bahkan dengan mempertimbangkan berbagai kesenjangan notasi dan pelaporan, yang mungkin terjadi di bidang rumah sakit, kesenjangan yang besar antara angka-angka yang ada di tentara dan yang ada di rumah sakit. Kesenjangan pelaporan mencakup duplikasi pencatatan korban luka yang dipindahkan dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain. Ada kemungkinan juga bahwa setidaknya beberapa rumah sakit menerima tentara yang memerlukan perawatan medis yang tidak ada hubungannya dengan perang,” imbuh laporan surat kabar tersebut.
Surat kabar tersebut menekankan bahwa sejak tanggal 7 Oktober, 10.584 tentara dan warga sipil yang terluka dirawat di rumah sakit di negara pendudukan, di mana 131 di antaranya meninggal saat menerima perawatan di rumah sakit, 471 berada dalam kondisi parah atau kritis, 868 berada dalam kondisi sedang, dan 8.308 orang menderita luka ringan. Sekitar 600 orang menderita serangan kecemasan dan 206 orang berada dalam kondisi yang tidak diketahui.
Haaretz menambahkan, mulai hari ini, tentara Israel akan memperbarui jumlah korban luka setiap hari pada pukul 13.00 waktu setempat.
Terlepas dari upaya militer Israel menutupi data kerugian yang diderita, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tetap mengeklaim Hamas menderita kekalahan.
Netanyahu meminta para anggota Hamas untuk menyerahkan senjatanya dan menyatakan bahwa ratusan pejuang kelompok itu telah menyerah di Gaza dan ditangkap. Menurut Netanyahu, itu menandai awal dari kehancuran kelompok perlawanan Palestina tersebut.
“Perang masih berlangsung tetapi ini adalah awal dari berakhirnya Hamas,” kata Netanyahu sambil mendesak para pejuang kelompok tersebut untuk tidak mengorbankan diri mereka demi pemimpin mereka; Yahya Sinwar.
“Saya katakan kepada teroris Hamas: Ini sudah berakhir. Jangan mati demi Sinwar. Menyerah—sekarang!” kata Netanyahu yang menggunakan narasi “teroris” untuk Hamas.
“Dalam beberapa hari terakhir, puluhan teroris Hamas telah menyerah kepada pasukan kami. Mereka meletakkan senjatanya dan menyerahkan diri kepada tentara kita yang heroik,” lanjut Netanyahu.
Netanyahu telah berkali-kali bersumpah untuk melenyapkan Hamas sejak perang di Gaza dimulai 7 Oktober. Menurutnya, itu merupakan tujuan utama perang saat ini selain memulangkan seluruh sandera.
“Bahkan dengan mempertimbangkan berbagai kesenjangan notasi dan pelaporan, yang mungkin terjadi di bidang rumah sakit, kesenjangan yang besar antara angka-angka yang ada di tentara dan yang ada di rumah sakit. Kesenjangan pelaporan mencakup duplikasi pencatatan korban luka yang dipindahkan dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain. Ada kemungkinan juga bahwa setidaknya beberapa rumah sakit menerima tentara yang memerlukan perawatan medis yang tidak ada hubungannya dengan perang,” imbuh laporan surat kabar tersebut.
Surat kabar tersebut menekankan bahwa sejak tanggal 7 Oktober, 10.584 tentara dan warga sipil yang terluka dirawat di rumah sakit di negara pendudukan, di mana 131 di antaranya meninggal saat menerima perawatan di rumah sakit, 471 berada dalam kondisi parah atau kritis, 868 berada dalam kondisi sedang, dan 8.308 orang menderita luka ringan. Sekitar 600 orang menderita serangan kecemasan dan 206 orang berada dalam kondisi yang tidak diketahui.
Haaretz menambahkan, mulai hari ini, tentara Israel akan memperbarui jumlah korban luka setiap hari pada pukul 13.00 waktu setempat.
Terlepas dari upaya militer Israel menutupi data kerugian yang diderita, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tetap mengeklaim Hamas menderita kekalahan.
Netanyahu meminta para anggota Hamas untuk menyerahkan senjatanya dan menyatakan bahwa ratusan pejuang kelompok itu telah menyerah di Gaza dan ditangkap. Menurut Netanyahu, itu menandai awal dari kehancuran kelompok perlawanan Palestina tersebut.
“Perang masih berlangsung tetapi ini adalah awal dari berakhirnya Hamas,” kata Netanyahu sambil mendesak para pejuang kelompok tersebut untuk tidak mengorbankan diri mereka demi pemimpin mereka; Yahya Sinwar.
“Saya katakan kepada teroris Hamas: Ini sudah berakhir. Jangan mati demi Sinwar. Menyerah—sekarang!” kata Netanyahu yang menggunakan narasi “teroris” untuk Hamas.
“Dalam beberapa hari terakhir, puluhan teroris Hamas telah menyerah kepada pasukan kami. Mereka meletakkan senjatanya dan menyerahkan diri kepada tentara kita yang heroik,” lanjut Netanyahu.
Netanyahu telah berkali-kali bersumpah untuk melenyapkan Hamas sejak perang di Gaza dimulai 7 Oktober. Menurutnya, itu merupakan tujuan utama perang saat ini selain memulangkan seluruh sandera.
Lihat Juga :
tulis komentar anda