Brutalnya Dampak Perang Israel di Jalur Gaza: RS Kehabisan Ruangan, Pasien Diletakkan di Lantai
Rabu, 06 Desember 2023 - 15:21 WIB
Di luar tembok, Sky News memfilmkan suara ledakan besar yang bergema di tenda-tenda pengungsi.
Di jalan, orang-orang yang mencari perbekalan mulai berlarian saat pertempuran terjadi di jarak yang cukup dekat. Mereka juga mulai menuju ke rumah sakit dengan putus asa untuk mendapatkan perlindungan yang mereka harap dapat diberikan kepada mereka.
Seorang perempuan, sambil menggendong anak laki-lakinya yang sedang tidur, dengan wajah penuh luka setelah jalan mereka dihantam bom Israel, mengatakan kepada Sky News bahwa dia baru saja tiba di rumah sakit. Putranya akan berusia dua tahun dalam dua hari.
Dia tidak bisa tinggal di rumahnya lagi.
“Semuanya pergi, mereka terus menerus menembaki kami tadi malam, kami baru saja tiba dan hendak tidur, lalu semuanya dimulai,” ujarnya.
"Orang-orang di sekitar kita diserang, semuanya hancur. Lihat apa yang terjadi padanya, anak ini. Apa yang telah dilakukan anak ini? Apakah dia membawa senjata?" imbuhnya seperti dikutip dari media Inggris itu, Rabu (6/12/2023).
Di luar rumah sakit, seorang pria yang berlumuran debu ditanya mengapa dia tinggal di rumah sakit.
“Karena kita tidak bisa menemukan apa pun untuk melindungi kita. Kita hanya punya Tuhan yang melindungi kita dari apa pun,” ujarnya.
“Kami mengatakan kami tidak membutuhkan apa pun, yang kami inginkan hanyalah hidup bersama keluarga kami, anak-anak dan orang-orang yang kami cintai dan juga seluruh dunia untuk hidup dalam damai dan aman, tidak ada yang mendengarkan kami, tidak ada yang mendengarkan kami, tidak ada yang mendengarkan kami, tidak ada orang Arab, tidak ada orang asing, tidak ada siapa pun. Apa yang mereka inginkan dari kita?" tuturnya.
Di jalan, orang-orang yang mencari perbekalan mulai berlarian saat pertempuran terjadi di jarak yang cukup dekat. Mereka juga mulai menuju ke rumah sakit dengan putus asa untuk mendapatkan perlindungan yang mereka harap dapat diberikan kepada mereka.
Seorang perempuan, sambil menggendong anak laki-lakinya yang sedang tidur, dengan wajah penuh luka setelah jalan mereka dihantam bom Israel, mengatakan kepada Sky News bahwa dia baru saja tiba di rumah sakit. Putranya akan berusia dua tahun dalam dua hari.
Dia tidak bisa tinggal di rumahnya lagi.
“Semuanya pergi, mereka terus menerus menembaki kami tadi malam, kami baru saja tiba dan hendak tidur, lalu semuanya dimulai,” ujarnya.
"Orang-orang di sekitar kita diserang, semuanya hancur. Lihat apa yang terjadi padanya, anak ini. Apa yang telah dilakukan anak ini? Apakah dia membawa senjata?" imbuhnya seperti dikutip dari media Inggris itu, Rabu (6/12/2023).
Di luar rumah sakit, seorang pria yang berlumuran debu ditanya mengapa dia tinggal di rumah sakit.
“Karena kita tidak bisa menemukan apa pun untuk melindungi kita. Kita hanya punya Tuhan yang melindungi kita dari apa pun,” ujarnya.
“Kami mengatakan kami tidak membutuhkan apa pun, yang kami inginkan hanyalah hidup bersama keluarga kami, anak-anak dan orang-orang yang kami cintai dan juga seluruh dunia untuk hidup dalam damai dan aman, tidak ada yang mendengarkan kami, tidak ada yang mendengarkan kami, tidak ada yang mendengarkan kami, tidak ada orang Arab, tidak ada orang asing, tidak ada siapa pun. Apa yang mereka inginkan dari kita?" tuturnya.
tulis komentar anda