Muazin Hagia Sophia Meninggal, Penyebabnya Serangan Jantung
Jum'at, 07 Agustus 2020 - 14:24 WIB
ISTANBUL - Muazin atau pengumandang azan di Masjid Hagia Sophia di Turki tiba-tiba meninggal pada hari Minggu lalu. Mufti Konstantinopel atau Istanbul menyebut penyebab meninggalnya muazin itu karena serangan jantung.
Muazin bernama Osman Aslan telah ditugaskan ke Hagia Sophia setelah bangunan itu dikonversi pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan kembali menjadi masjid.
"(Muazin) Masjid Uhud Distrik Kagithane kami meninggal karena serangan jantung selama layanan bimbingan sukarela di Masjid Hagia Sophia. Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarga dan kerabatnya," bunyi pernyataan Mufti Konstantinopel, seperti dikutip dari Greek City Times, Jumat (7/8/2020).
Pihak Gubernur Istanbul juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Aslan. (Baca: Paus Fransiskus Sangat Sedih Hagia Sophia Jadi Masjid Lagi )
“Kami mendoakan (mendapat) rahmat dari Tuhan, Muazin-Kayyum, yang meninggal dunia dalam pelayanan bimbingan sukarela di Masjid Hagia Sophia-i Kebir karena serangan jantung," kata kantor Gubernur di Twitter.
Hagia Sophia dibangun sebagai gereja oleh Kekaisaran Bizantium atau Romawi Timur pada tahun 537. Bangunan kuno ini tetap menjadi gereja selama 916 tahun hingga akhirnya Istanbul atau Konstantinopel ditaklukkan Kekaisaran Ottoman pada tahun 1453. Oleh Kekairan Ottoman, bangunan itu dibeli dan dikonversi menjadi masjid dari tahun 1453 hingga 1934 atau hampir 500 tahun.
Kekaisaran Ottoman runtuh tahun 1934 dan lahirlah Turki modern di bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Attaturk. Oleh pemerintah Attaturk yang sekuler, Hagia Sophia dikonversi menjadi museum. (Baca juga: Erdogan Jadikan Hagia Sophia Masjid, Ini Respons Tokoh-tokoh Muslim Indonesia )
Pada 10 Juli 2020, pengadilan Turki membatalkan dekrit kabinet 1934 yang mengubah Hagia Sophia menjadi museum, membuka jalan untuk digunakan kembali sebagai masjid.
Bangunan kuno yang paling banyak dikunjungi di Turki oleh wisatawan domestik dan internasional tersebut dimasukkan dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1985 dengan statusnya sebagai museum. Sejak dikonversi kembali menjadi masjid, UNESCO belum mengambil keputusan.
Lihat Juga: Pertama Kali di Dunia! Drone Bayraktar TB3 Mampu Mampu Lepas Landas dari Kapal Perang Kecil
Muazin bernama Osman Aslan telah ditugaskan ke Hagia Sophia setelah bangunan itu dikonversi pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan kembali menjadi masjid.
"(Muazin) Masjid Uhud Distrik Kagithane kami meninggal karena serangan jantung selama layanan bimbingan sukarela di Masjid Hagia Sophia. Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarga dan kerabatnya," bunyi pernyataan Mufti Konstantinopel, seperti dikutip dari Greek City Times, Jumat (7/8/2020).
Pihak Gubernur Istanbul juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Aslan. (Baca: Paus Fransiskus Sangat Sedih Hagia Sophia Jadi Masjid Lagi )
“Kami mendoakan (mendapat) rahmat dari Tuhan, Muazin-Kayyum, yang meninggal dunia dalam pelayanan bimbingan sukarela di Masjid Hagia Sophia-i Kebir karena serangan jantung," kata kantor Gubernur di Twitter.
Hagia Sophia dibangun sebagai gereja oleh Kekaisaran Bizantium atau Romawi Timur pada tahun 537. Bangunan kuno ini tetap menjadi gereja selama 916 tahun hingga akhirnya Istanbul atau Konstantinopel ditaklukkan Kekaisaran Ottoman pada tahun 1453. Oleh Kekairan Ottoman, bangunan itu dibeli dan dikonversi menjadi masjid dari tahun 1453 hingga 1934 atau hampir 500 tahun.
Kekaisaran Ottoman runtuh tahun 1934 dan lahirlah Turki modern di bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Attaturk. Oleh pemerintah Attaturk yang sekuler, Hagia Sophia dikonversi menjadi museum. (Baca juga: Erdogan Jadikan Hagia Sophia Masjid, Ini Respons Tokoh-tokoh Muslim Indonesia )
Pada 10 Juli 2020, pengadilan Turki membatalkan dekrit kabinet 1934 yang mengubah Hagia Sophia menjadi museum, membuka jalan untuk digunakan kembali sebagai masjid.
Bangunan kuno yang paling banyak dikunjungi di Turki oleh wisatawan domestik dan internasional tersebut dimasukkan dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1985 dengan statusnya sebagai museum. Sejak dikonversi kembali menjadi masjid, UNESCO belum mengambil keputusan.
Lihat Juga: Pertama Kali di Dunia! Drone Bayraktar TB3 Mampu Mampu Lepas Landas dari Kapal Perang Kecil
(min)
tulis komentar anda