5 Fakta Kerusuhan Dublin, Salah Satunya Dipicu Serangan di Sekolah
Sabtu, 25 November 2023 - 03:03 WIB
Polisi menyalahkan agitator sayap kanan yang memulai kekerasan. Beberapa orang berteriak “keluarkan mereka” dan salah satu dari mereka menendang kaca spion mobil polisi. Kendaraan dibakar dan toko-toko dijarah.
Polisi mengatakan lebih dari 400 petugas, termasuk banyak yang mengenakan perlengkapan antihuru-hara, dikerahkan di pusat kota Dublin untuk meredam kerusuhan. Kepala polisi Irlandia mengatakan pada hari Jumat bahwa 34 orang ditangkap terkait kerusuhan tersebut. Dari mereka, “32 … akan hadir di pengadilan pagi ini,” kata Komisaris Polisi Drew Harris pada konferensi pers, dilansir Al Jazeera.
Foto/Reuters
Polisi mengatakan kerusuhan itu didorong oleh “faksi gila dan hooligan yang didorong oleh ideologi sayap kanan” dan memperingatkan terhadap “informasi yang salah”. Polisi tidak mau berkomentar mengenai identitas atau kewarganegaraan pria yang ditahan tersebut.
Parnell Square East adalah alun-alun Georgia di jantung kota Dublin. Berbatasan dengan Garden of Remembrance dan membentang ke selatan menuju O'Connell Street, jalan raya utama Dublin.
Setelah serangan itu, garis polisi dipasang di sekitar gedung Parlemen Irlandia dan Leinster House. Komisaris Polisi Harris mengatakan 13 toko dirusak atau dijarah, 11 mobil polisi dirusak dan dihancurkan serta tiga bus dan satu trem.
The Independent melaporkan bahwa masyarakat didesak untuk bekerja dari rumah pada hari Jumat.
Perdana Menteri Leo Varadkar mengatakan dia terkejut dengan kejadian tersebut dan juga mengatakan pemerintahnya akan segera mengambil langkah untuk memperketat undang-undang anti-kebencian. “Sebagai sebuah negara kita perlu merebut kembali Irlandia. Kita perlu menjauhkan mereka dari ketakutan yang bersembunyi di balik topeng dan mencoba menakuti kita dengan kekerasan mereka,” kata Varadkar.
Polisi mengatakan lebih dari 400 petugas, termasuk banyak yang mengenakan perlengkapan antihuru-hara, dikerahkan di pusat kota Dublin untuk meredam kerusuhan. Kepala polisi Irlandia mengatakan pada hari Jumat bahwa 34 orang ditangkap terkait kerusuhan tersebut. Dari mereka, “32 … akan hadir di pengadilan pagi ini,” kata Komisaris Polisi Drew Harris pada konferensi pers, dilansir Al Jazeera.
3. Hooligan Dituduh Beraksi
Foto/Reuters
Polisi mengatakan kerusuhan itu didorong oleh “faksi gila dan hooligan yang didorong oleh ideologi sayap kanan” dan memperingatkan terhadap “informasi yang salah”. Polisi tidak mau berkomentar mengenai identitas atau kewarganegaraan pria yang ditahan tersebut.
Parnell Square East adalah alun-alun Georgia di jantung kota Dublin. Berbatasan dengan Garden of Remembrance dan membentang ke selatan menuju O'Connell Street, jalan raya utama Dublin.
Setelah serangan itu, garis polisi dipasang di sekitar gedung Parlemen Irlandia dan Leinster House. Komisaris Polisi Harris mengatakan 13 toko dirusak atau dijarah, 11 mobil polisi dirusak dan dihancurkan serta tiga bus dan satu trem.
4. Situasi Bisa Dikendalikan
Menurut pihak berwenang, pusat kota Dublin kini tenang, namun petugas masih beroperasi dan memantau situasi. Pusat Manajemen Lalu Lintas dan Insiden Dewan Kota Dublin mengatakan Jalan O’Connell ke arah utara ditutup sementara Parnell Square Timur dan Utara ditutup.The Independent melaporkan bahwa masyarakat didesak untuk bekerja dari rumah pada hari Jumat.
5. Dikutuk Banyak Pihak
Presiden Michael D Higgins mengatakan pada hari Kamis bahwa pikirannya tertuju pada “setiap anak dan keluarga mereka yang terkena dampak serangan mengerikan. “Kami secara khusus memikirkan anak perempuan berusia lima tahun dan anggota staf yang merawatnya yang keduanya berada dalam kondisi serius di rumah sakit. Semua doa kami menyertai mereka masing-masing untuk kesembuhan penuh.” Higgins juga mengatakan polisi berhak mendapatkan “semua dukungan kami dalam menangani insiden tersebut”.Perdana Menteri Leo Varadkar mengatakan dia terkejut dengan kejadian tersebut dan juga mengatakan pemerintahnya akan segera mengambil langkah untuk memperketat undang-undang anti-kebencian. “Sebagai sebuah negara kita perlu merebut kembali Irlandia. Kita perlu menjauhkan mereka dari ketakutan yang bersembunyi di balik topeng dan mencoba menakuti kita dengan kekerasan mereka,” kata Varadkar.
Lihat Juga :
tulis komentar anda