Kisah Gagalnya Mossad Bunuh Khaled Mashal, Aib yang Ingin Dilupakan Israel
Jum'at, 24 November 2023 - 11:52 WIB
Pada 4 November 1995, Rabin ditembak mati oleh seorang ultranasionalis Israel; Yigal Amir, di Tel Aviv.
Benjamin Netanyahu kemudian menggantikan posisi Rabin sebagai Perdana Menteri Israel. Mengutip laporan iKonnect, Jumat (24/11/2023), di bawah Netanyahu, Mossad diperintahkan membunuh Khaled Mashal secara rahasia dan operasinya sesenyap mungkin.
Jadi, rencananya adalah dua agen Mossad akan berjalan di belakang Mashal di jalan, dan ketika salah satu dari mereka membuka kaleng soda yang sudah dikocok, yang lain akan menyemprot Mashal dengan semprotan racun mematikan.
Para agen Mossad tiba di Aman dengan identitas palsu Kanada pada tanggal 25 September. Para agen diberitahu bahwa target telah tiba, dan di situlah segalanya menjadi tidak beres.
Para agen tidak menyadari bahwa anak-anak Mashal ada di belakang mobilnya, dan ketika mereka mendekatinya dari belakang, putri Mashal membuka pintu mobil. Ketika salah satu agen beraksi, kaleng soda gagal terbuka dan agen lainnya terlanjur menyemprot Mashal dengan racun pada salah di telinganya.
Mashal berlari ke mobilnya dan para agen mulai melarikan diri dengan mobil pelarian. Seorang anggota Hamas yang kebetulan berada di daerah tersebut melihat keributan itu dan mulai mengejar para agen Mossad.
Setelah beberapa ratus meter, para agen Mossad keluar dari mobil dan berkelahi dengan anggota Hamas. Setelah terjadi keributan besar di tempat kejadian, kedua agen Mossad dibawa pergi oleh polisi Yordania.
Setelah Konsulat Kanada tiba di kantor polisi, mereka memverifikasi bahwa keduanya bukan warga Kanada asli, sehingga kepala Mossad kala itu, Dani Yatom, segera terbang menemui Raja Hussein dan menjelaskan semuanya kepadanya.
Setelah Raja Hussein memberi tahu Yatom bahwa jika Khaled Mashal mati karena racun tersebut, dia harus menghukum mati kedua agen Mossad tersebut.
Seorang agen Mossad yang membawa penawar racun akhirnya memberikannya kepada orang Yordania dan nyawa Mashal terselamatkan.
Benjamin Netanyahu kemudian menggantikan posisi Rabin sebagai Perdana Menteri Israel. Mengutip laporan iKonnect, Jumat (24/11/2023), di bawah Netanyahu, Mossad diperintahkan membunuh Khaled Mashal secara rahasia dan operasinya sesenyap mungkin.
Jadi, rencananya adalah dua agen Mossad akan berjalan di belakang Mashal di jalan, dan ketika salah satu dari mereka membuka kaleng soda yang sudah dikocok, yang lain akan menyemprot Mashal dengan semprotan racun mematikan.
Para agen Mossad tiba di Aman dengan identitas palsu Kanada pada tanggal 25 September. Para agen diberitahu bahwa target telah tiba, dan di situlah segalanya menjadi tidak beres.
Para agen tidak menyadari bahwa anak-anak Mashal ada di belakang mobilnya, dan ketika mereka mendekatinya dari belakang, putri Mashal membuka pintu mobil. Ketika salah satu agen beraksi, kaleng soda gagal terbuka dan agen lainnya terlanjur menyemprot Mashal dengan racun pada salah di telinganya.
Mashal berlari ke mobilnya dan para agen mulai melarikan diri dengan mobil pelarian. Seorang anggota Hamas yang kebetulan berada di daerah tersebut melihat keributan itu dan mulai mengejar para agen Mossad.
Setelah beberapa ratus meter, para agen Mossad keluar dari mobil dan berkelahi dengan anggota Hamas. Setelah terjadi keributan besar di tempat kejadian, kedua agen Mossad dibawa pergi oleh polisi Yordania.
Setelah Konsulat Kanada tiba di kantor polisi, mereka memverifikasi bahwa keduanya bukan warga Kanada asli, sehingga kepala Mossad kala itu, Dani Yatom, segera terbang menemui Raja Hussein dan menjelaskan semuanya kepadanya.
Setelah Raja Hussein memberi tahu Yatom bahwa jika Khaled Mashal mati karena racun tersebut, dia harus menghukum mati kedua agen Mossad tersebut.
Seorang agen Mossad yang membawa penawar racun akhirnya memberikannya kepada orang Yordania dan nyawa Mashal terselamatkan.
tulis komentar anda