Kisah Gagalnya Mossad Bunuh Khaled Mashal, Aib yang Ingin Dilupakan Israel
Jum'at, 24 November 2023 - 11:52 WIB
JAKARTA - Khaled Mashal adalah Kepala Biro Politik Hamas dari 1996 hingga 2017. Pada 25 September 1997, Mossad berusaha membunuhnya tapi gagal.
Kegagalan para agen intelijen Zionis itu menjadi aib operasi yang ingin dilupakan oleh Israel dan badan intelijennya; Mossad.
Posisi Mashal sebagai Kepala Biro Politik Hamas—jabatan tertinggi dalam struktur politik organisasi perlawanan Palestina tersebut—sekarang ditempati Ismail Haniyeh.
Ketika memimpin Hamas, Khaled Mashal dianggap sebagai musuh besar Israel. Dia dianggap bertanggung jawab atas kematian banyak warga Israel selama bertahun-tahun.
Pada 1997, salah satu serangan bom bunuh diri paling mengerikan yang pernah dialami Israel terjadi di Yerusalem. Dua pelaku bom bunuh diri meledakkan bom di tengah Mahane Yehuda Shuk di Yerusalem, menewaskan 16 warga Israel dan melukai ratusan lainnya.
Keputusan pun dibuat Israel, yakni kepemimpinan Hamas harus terkena "pukulan". Setelah beberapa pertimbangan, target ditetapkan—Khaled Mashal.
Setelah Perjanjian Damai Israel dengan Yordania ditandatangani pada 26 Oktober 1994, Perdana Menteri Israel kala itu, Yitzhak Rabin, melarang Mossad beroperasi di Yordania.
Akibatnya, semua agen intelijen harus dikumpulkan dan operasi diatur dari awal, karena Mashal berlokasi di Aman, Ibu Kota Yordania.
Kegagalan para agen intelijen Zionis itu menjadi aib operasi yang ingin dilupakan oleh Israel dan badan intelijennya; Mossad.
Posisi Mashal sebagai Kepala Biro Politik Hamas—jabatan tertinggi dalam struktur politik organisasi perlawanan Palestina tersebut—sekarang ditempati Ismail Haniyeh.
Ketika memimpin Hamas, Khaled Mashal dianggap sebagai musuh besar Israel. Dia dianggap bertanggung jawab atas kematian banyak warga Israel selama bertahun-tahun.
Pada 1997, salah satu serangan bom bunuh diri paling mengerikan yang pernah dialami Israel terjadi di Yerusalem. Dua pelaku bom bunuh diri meledakkan bom di tengah Mahane Yehuda Shuk di Yerusalem, menewaskan 16 warga Israel dan melukai ratusan lainnya.
Keputusan pun dibuat Israel, yakni kepemimpinan Hamas harus terkena "pukulan". Setelah beberapa pertimbangan, target ditetapkan—Khaled Mashal.
Setelah Perjanjian Damai Israel dengan Yordania ditandatangani pada 26 Oktober 1994, Perdana Menteri Israel kala itu, Yitzhak Rabin, melarang Mossad beroperasi di Yordania.
Akibatnya, semua agen intelijen harus dikumpulkan dan operasi diatur dari awal, karena Mashal berlokasi di Aman, Ibu Kota Yordania.
tulis komentar anda