Abu Ubaida Serukan Peningkatan Konfrontasi dengan Israel
Jum'at, 24 November 2023 - 04:59 WIB
JALUR GAZA - Juru bicara sayap bersenjata Hamas ,Abu Ubaidah, menyerukan peningkatan konfrontasi dengan Israel di semua lini perlawanan.
“Kami menyerukan peningkatan konfrontasi terhadap pendudukan di seluruh Tepi Barat dan semua front perlawanan,” kata juru bicara Brigade Izz el-Deen al-Qassamitu dalam pidato video yang disiarkan oleh Al Jazeera seperti dikutip dari The New Arab, Jumat (24/11/2023).
Seruan ini muncul setelah Qatar mengumumkan Israel dan kelompok Islam Palestinaitu akan memulai gencatan senjata selama empat hari pada Jumat pagi waktu setempat dengan kelompok pertama yang terdiri dari 13 sandera wanita dan anak-anak Israel dibebaskan pada hari itu juga.
Kesepakatan ini adalah yang pertama dalam perang brutal yang telah berlangsung hampir tujuh minggu.
Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan perjanjian tersebut akan dimulai pada pukul 07.00 pagi waktu setempat dan melibatkan gencatan senjata komprehensif di Gaza utara dan selatan. Bantuan akan mulai mengalir ke Gaza, sandera pertama akan dibebaskan pada pukul 4 sore dan warga Palestina diperkirakan akan dibebaskan dari penjara-penjara Israel.
Israel melancarkan perang dahsyatnya di Gaza setelah orang-orang bersenjata dari Hamas menerobos pagar perbatasan, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang pada 7 Oktober, menurut penghitungan Israel.
Sejak itu, lebih dari 14.000 warga Gaza telah tewas akibat pemboman Israel, sekitar 40% di antaranya adalah anak-anak, menurut otoritas kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.
Israel mengatakan gencatan senjata bisa bertahan lebih dari empat hari awal asalkan militan membebaskan sedikitnya 10 sandera per hari. Sumber Palestina mengatakan gelombang kedua pembebasan bisa membuat 100 sandera dibebaskan pada akhir November.
Kedua belah pihak mengatakan mereka akan kembali berperang setelah gencatan senjata selesai.
“Kami menyerukan peningkatan konfrontasi terhadap pendudukan di seluruh Tepi Barat dan semua front perlawanan,” kata juru bicara Brigade Izz el-Deen al-Qassamitu dalam pidato video yang disiarkan oleh Al Jazeera seperti dikutip dari The New Arab, Jumat (24/11/2023).
Seruan ini muncul setelah Qatar mengumumkan Israel dan kelompok Islam Palestinaitu akan memulai gencatan senjata selama empat hari pada Jumat pagi waktu setempat dengan kelompok pertama yang terdiri dari 13 sandera wanita dan anak-anak Israel dibebaskan pada hari itu juga.
Kesepakatan ini adalah yang pertama dalam perang brutal yang telah berlangsung hampir tujuh minggu.
Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan perjanjian tersebut akan dimulai pada pukul 07.00 pagi waktu setempat dan melibatkan gencatan senjata komprehensif di Gaza utara dan selatan. Bantuan akan mulai mengalir ke Gaza, sandera pertama akan dibebaskan pada pukul 4 sore dan warga Palestina diperkirakan akan dibebaskan dari penjara-penjara Israel.
Israel melancarkan perang dahsyatnya di Gaza setelah orang-orang bersenjata dari Hamas menerobos pagar perbatasan, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang pada 7 Oktober, menurut penghitungan Israel.
Sejak itu, lebih dari 14.000 warga Gaza telah tewas akibat pemboman Israel, sekitar 40% di antaranya adalah anak-anak, menurut otoritas kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.
Israel mengatakan gencatan senjata bisa bertahan lebih dari empat hari awal asalkan militan membebaskan sedikitnya 10 sandera per hari. Sumber Palestina mengatakan gelombang kedua pembebasan bisa membuat 100 sandera dibebaskan pada akhir November.
Kedua belah pihak mengatakan mereka akan kembali berperang setelah gencatan senjata selesai.
(ian)
tulis komentar anda