7 Strategi Javier Milei Memenangkan Pemilu Presiden Argentina

Senin, 20 November 2023 - 20:20 WIB
Javier Milei menjadi politikus unik yang mampu memenangkan pemilu presiden Argentina. Foto/Reuters
BUENOS AIRES - Ketika tokoh libertarian asal Argentina , Javier Milei, mengumumkan masuknya dirinya ke dunia politik pada tahun 2020 dalam upayanya untuk "meledakkan" sistem tersebut. Namun, hanya sedikit orang yang meramalkan bahwa tiga tahun kemudian ekonom berambut liar dan mantan pakar televisi ini akan mencapai kemenangan. Sekarang dia berhasil melakukannya.

Milei telah mencela "pencuri" elite politik, memuji gangster Al Capone atas kredibilitas pasar bebasnya dan di siaran langsung TV menghancurkan piƱata bank sentral, yang ia salahkan karena berkontribusi terhadap inflasi tiga digit di Argentina dan bermaksud untuk menutupnya.

Berikut adalah 7 stategi Javier Milei memenangkan pemilu presiden Argentina.

1. Memproklamirkan sebagai Anarko-kapitalis



Foto/Reuters



Pria berusia 53 tahun yang memproklamirkan dirinya sebagai anarko-kapitalis itu memenangkan pemilu putaran kedua pada Minggu melawan kepala ekonomi Peronis Sergio Massa. sikap agresifnya menjadi penangkal kemarahan pemilih terhadap krisis ekonomi terburuk di negara itu dalam beberapa dekade.

Hasil menunjukkan Milei mendapat sekitar 56% suara dan Massa 44%. Massa mengakui kekalahan dalam pidatonya.

2. Sangat Agresif dan Teatrikal

Gaya Milei yang agresif dan teatrikal - mulai dari kostum pahlawan super hingga menggunakan gergaji mesin untuk menggambarkan rencananya mengurangi ukuran negara bagian - telah membuat beberapa orang membandingkannya dengan Donald Trump di Amerika Serikat atau Jair Bolsonaro dari Brasil.

Namun Milei adalah produk unik Argentina, dimana seluruh generasinya tumbuh dalam kondisi perekonomian yang mengalami krisis semi permanen. Hal ini semakin parah pada tahun ini, dengan inflasi yang mencapai 150%, melemahnya mata uang, dan meningkatnya kemiskinan.

Dengan latar belakang tersebut, Milei dan koalisi Liberty Advances-nya mengalami peningkatan dukungan yang dramatis, terutama di kalangan generasi muda. Kampanyenya di media sosial terbantu oleh kejenakaan dan kutipannya yang penuh warna.

3. Mengabaikan Pengalaman

Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More