Israel Gunakan Tentara Bayaran dalam Invasi darat ke Gaza, Kenapa?
Jum'at, 17 November 2023 - 06:06 WIB
GAZA - Tentara Israel dilaporkan telah menyewa tentara bayaran asing, termasuk kelompok Spanyol yang terkenal kejam, untuk digunakan dalam perang brutal di Jalur Gaza yang terkepung.
Penggunaan tentara bayaran itu digunakan Israel karena banyak prajuritnya enggan ditugaskan ke zona perang di Gaza karena mereka takut mati. Selain itu, Israel juga ingin meminimalisir jumlah korban dari tentaranya sehingga tidak dingin disebut kehilangan banyak korban prajurit tewas.
Selain itu, Israel juga sudah tahu kekuatan Hamas yang memiliki banyak jebakan mematikan sehingga mereka membutuhkan tentara berpengalaman. Israel juga mengakui bahwa penggunaan tentara bayaran menunjukkan kelemahan tentaranya.
El Mundo, sebuah surat kabar besar Spanyol, mewawancarai Pedro Diaz Flores, seorang tentara bayaran Spanyol yang terkenal, yang mengatakan “banyak” kelompok tentara bayaran telah bergabung dengan tentara Israel dan membayar mereka dengan “sangat baik.”
“Jadi saya datang demi ekonomi, demi uang. Mereka membayar dengan sangat baik, mereka menawarkan peralatan bagus dan pekerjaannya tenang. Biayanya USD4187 atau Rp64 juta per minggu, belum termasuk misi pelengkap,” katanya tentang motifnya bergabung dengan pasukan Israel.
Pedro Diaz Flores sebelumnya berperang bersama neo-Nazi di Ukraina setelah Rusia memulai operasi militer khusus di wilayah Donbas di negara itu tahun lalu.
“Kami hanya memberikan dukungan keamanan kepada konvoi senjata atau pasukan angkatan bersenjata Israel yang berada di Jalur Gaza. Kami tidak melawan Hamas secara langsung, kami juga tidak terlibat dalam operasi penyerangan,” klaimnya.
“Kami bertanggung jawab atas keamanan pos pemeriksaan dan kontrol akses di perbatasan Gaza dan Yordania. Ada banyak PMC (perusahaan militer swasta) di sini dan mereka berbagi pekerjaan. Secara tradisional mereka menjaga terminal perbatasan antara Eliat dan Aqaba,” tambahnya.
Penggunaan tentara bayaran itu digunakan Israel karena banyak prajuritnya enggan ditugaskan ke zona perang di Gaza karena mereka takut mati. Selain itu, Israel juga ingin meminimalisir jumlah korban dari tentaranya sehingga tidak dingin disebut kehilangan banyak korban prajurit tewas.
Selain itu, Israel juga sudah tahu kekuatan Hamas yang memiliki banyak jebakan mematikan sehingga mereka membutuhkan tentara berpengalaman. Israel juga mengakui bahwa penggunaan tentara bayaran menunjukkan kelemahan tentaranya.
El Mundo, sebuah surat kabar besar Spanyol, mewawancarai Pedro Diaz Flores, seorang tentara bayaran Spanyol yang terkenal, yang mengatakan “banyak” kelompok tentara bayaran telah bergabung dengan tentara Israel dan membayar mereka dengan “sangat baik.”
Baca Juga
“Jadi saya datang demi ekonomi, demi uang. Mereka membayar dengan sangat baik, mereka menawarkan peralatan bagus dan pekerjaannya tenang. Biayanya USD4187 atau Rp64 juta per minggu, belum termasuk misi pelengkap,” katanya tentang motifnya bergabung dengan pasukan Israel.
Pedro Diaz Flores sebelumnya berperang bersama neo-Nazi di Ukraina setelah Rusia memulai operasi militer khusus di wilayah Donbas di negara itu tahun lalu.
“Kami hanya memberikan dukungan keamanan kepada konvoi senjata atau pasukan angkatan bersenjata Israel yang berada di Jalur Gaza. Kami tidak melawan Hamas secara langsung, kami juga tidak terlibat dalam operasi penyerangan,” klaimnya.
“Kami bertanggung jawab atas keamanan pos pemeriksaan dan kontrol akses di perbatasan Gaza dan Yordania. Ada banyak PMC (perusahaan militer swasta) di sini dan mereka berbagi pekerjaan. Secara tradisional mereka menjaga terminal perbatasan antara Eliat dan Aqaba,” tambahnya.
tulis komentar anda