Netanyahu: Tidak Ada Tempat di Gaza yang Tidak Dapat Kami Jangkau
Kamis, 16 November 2023 - 00:41 WIB
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan pasukan Zionis di pangkalan Zikim dekat Jalur Gaza utara. Dalam kesempatan itu ia mengatakan kepada para tentara bahwa tidak ada tempat di Gaza yang tidak dapat dijangkau oleh Israel.
“Apakah Anda ingat ketika kami diberitahu bahwa kami tidak akan masuk ke Gaza? Kami menerobos. Kami diberitahu bahwa kami tidak akan mencapai pinggiran Kota Gaza - kami tiba. Kami diberitahu bahwa kami tidak akan memasuki Al-Shifa - kami masuk,” kata Netanyahu sambil berdiri bersama tentara Israel seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (16/11/2023).
Pasukan Israel pada hari Rabu menggerebek rumah sakit terbesar di Gaza, sebuah fasilitas yang dipenuhi ratusan pasien, termasuk bayi baru lahir, yang merupakan jantung dari konflik narasi seputar perang dan simbol penderitaan rakyat Palestina.
Israel memandang Rumah Sakit Al-Shifa sebagai target utama dalam konflik yang telah menewaskan ribuan warga Palestina dan menyebabkan kehancuran luas di Gaza.
Perang antara Israel dan Hamas meletus setelah kelompok militan tersebut membunuh sekitar 1.200 orang dan menangkap sekitar 240 tawanan dalam serangan mendadak pada 7 Oktober.
Israel mengatakan Al-Shifa adalah pos komando Hamas yang berada di bawah warga sipil, tanpa memberikan bukti visual. Itu adalah bagian dari tuduhan yang lebih luas bahwa militan tersebut menggunakan warga Palestina sebagai tameng manusia.
Pejabat kesehatan Hamas serta Gaza menyangkal militan beroperasi di Al-Shifa, dan warga Palestina serta kelompok hak asasi manusia mengatakan Israel secara ceroboh membahayakan warga sipil saat berupaya memberangus Hamas.
“Apakah Anda ingat ketika kami diberitahu bahwa kami tidak akan masuk ke Gaza? Kami menerobos. Kami diberitahu bahwa kami tidak akan mencapai pinggiran Kota Gaza - kami tiba. Kami diberitahu bahwa kami tidak akan memasuki Al-Shifa - kami masuk,” kata Netanyahu sambil berdiri bersama tentara Israel seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (16/11/2023).
Pasukan Israel pada hari Rabu menggerebek rumah sakit terbesar di Gaza, sebuah fasilitas yang dipenuhi ratusan pasien, termasuk bayi baru lahir, yang merupakan jantung dari konflik narasi seputar perang dan simbol penderitaan rakyat Palestina.
Israel memandang Rumah Sakit Al-Shifa sebagai target utama dalam konflik yang telah menewaskan ribuan warga Palestina dan menyebabkan kehancuran luas di Gaza.
Perang antara Israel dan Hamas meletus setelah kelompok militan tersebut membunuh sekitar 1.200 orang dan menangkap sekitar 240 tawanan dalam serangan mendadak pada 7 Oktober.
Israel mengatakan Al-Shifa adalah pos komando Hamas yang berada di bawah warga sipil, tanpa memberikan bukti visual. Itu adalah bagian dari tuduhan yang lebih luas bahwa militan tersebut menggunakan warga Palestina sebagai tameng manusia.
Pejabat kesehatan Hamas serta Gaza menyangkal militan beroperasi di Al-Shifa, dan warga Palestina serta kelompok hak asasi manusia mengatakan Israel secara ceroboh membahayakan warga sipil saat berupaya memberangus Hamas.
tulis komentar anda