Para Dokter Dipaksa Tinggalkan RS Al-Shifa ke Gaza Selatan, Tempuh Perjalanan Mengerikan
Senin, 13 November 2023 - 19:15 WIB
Khalil dan rombongan dokter yang mendampinginya akhirnya menuju ke pusat penampungan di sekolah yang dikelola badan bantuan PBB Unrwa di kamp Bureij di Jalur Gaza tengah, sebelah timur Nuseirat.
Jumlah pengungsi di sekolah itu sangat banyak, dan tidak ada tempat untuk menerima lebih banyak orang.
Kakak Khalil, Badr, juga pernah menjabat sebagai dokter di RS Al-Shifa pada permulaan perang.
Dia mengatakan kepada MEE bahwa pemboman pada Kamis berlangsung tanpa henti hingga Jumat pagi.
Dia menerima ultimatum dari pasukan Israel untuk mengungsi antara jam 9 pagi dan 4 sore pada Jumat, tanggal 10 November 2023.
Seperti saudara perempuannya, dia harus pergi dengan berjalan kaki, menyaksikan pemandangan kematian dan kehancuran yang mengerikan dalam perjalanan mereka ke selatan.
"Jalanan sangat mengerikan. Di sekitar kami bangunan dibom dan dihancurkan, dengan sejumlah besar mayat dan bagian tubuh berserakan di jalan, termasuk individu dan hewan yang menjadi sasaran," ungkap dia.
“Kami melarikan diri, memegang identitas kami dengan jelas, dan tidak diperbolehkan berbelok ke kanan atau ke kiri,” papar dia.
Dia mengatakan mereka menemukan sekitar tujuh tank di sebuah pos pemeriksaan, beberapa buldoser, dan sekitar 20 tentara Israel yang mengelilingi tank-tank tersebut.
“Mereka yang berusaha lewat namun tidak membawa tanda pengenal dihentikan dan diinterogasi dengan cara yang menghina,” papar dia.
Jumlah pengungsi di sekolah itu sangat banyak, dan tidak ada tempat untuk menerima lebih banyak orang.
Kakak Khalil, Badr, juga pernah menjabat sebagai dokter di RS Al-Shifa pada permulaan perang.
Dia mengatakan kepada MEE bahwa pemboman pada Kamis berlangsung tanpa henti hingga Jumat pagi.
Dia menerima ultimatum dari pasukan Israel untuk mengungsi antara jam 9 pagi dan 4 sore pada Jumat, tanggal 10 November 2023.
Seperti saudara perempuannya, dia harus pergi dengan berjalan kaki, menyaksikan pemandangan kematian dan kehancuran yang mengerikan dalam perjalanan mereka ke selatan.
"Jalanan sangat mengerikan. Di sekitar kami bangunan dibom dan dihancurkan, dengan sejumlah besar mayat dan bagian tubuh berserakan di jalan, termasuk individu dan hewan yang menjadi sasaran," ungkap dia.
“Kami melarikan diri, memegang identitas kami dengan jelas, dan tidak diperbolehkan berbelok ke kanan atau ke kiri,” papar dia.
Dia mengatakan mereka menemukan sekitar tujuh tank di sebuah pos pemeriksaan, beberapa buldoser, dan sekitar 20 tentara Israel yang mengelilingi tank-tank tersebut.
“Mereka yang berusaha lewat namun tidak membawa tanda pengenal dihentikan dan diinterogasi dengan cara yang menghina,” papar dia.
tulis komentar anda