Petinggi Hamas: Saya Tantang Israel Catat Pencapaian Militer Lapangan Selain Bunuh Warga Sipil
Kamis, 09 November 2023 - 01:28 WIB
GAZA - Pejabat senior Hamas Ghazi Hamad meledek kemampuan militer Israel setelahperang besar berlangsung satu bulan di Gaza, Palestina.
“Saya menantang (Israel) apakah hingga saat ini mereka mampu mencatat pencapaian militer apa pun di lapangan selain membunuh warga sipil,” kata Hamad kepada stasiun televisi Al Jazeera,Rabu (8/11/2023).
“Gaza tidak bisa dipecahkan dan akan tetap menjadi duri di tenggorokan Amerika dan Zionis,” katanya lagi merujuk pada Amerika Serikat dan Israel.
Perang besar di Gaza pecah setelah Hamas meluncurkan serangan mengejutkan pada 7 Oktober, yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa, menewaskan lebih dari 1.400 orang dan ratusan lainnya diculik.
Sejak itu pengeboman oleh Israel nyaris tanpa henti di Gaza telah menewaskan lebih dari 10.000 warga Palestina, sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak, menurut penghitungan pejabat kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.
Israel kemudian meluncurkan invasi darat dengan bersumpah menumpas Hamas. Belasan tentara Israel tewas dalam operasi darat, menambah total prajurit Zionis yang terbunuh sejak 7 Oktober menjadi lebih dari 300 orang.
Komentar petinggi Hamas itu muncul ketika Israel mengatakan pasukannya telah maju ke jantung kota Gaza yang padat penduduknya. Sedangkan Hamas mengatakan para pejuangnya telah menimbulkan kerugian besar pada pasukan penyerang.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan, “Israel memiliki satu target–teroris Hamas di Gaza, infrastruktur mereka, komandan mereka, bunker, ruang komunikasi.”
“Saya menantang (Israel) apakah hingga saat ini mereka mampu mencatat pencapaian militer apa pun di lapangan selain membunuh warga sipil,” kata Hamad kepada stasiun televisi Al Jazeera,Rabu (8/11/2023).
“Gaza tidak bisa dipecahkan dan akan tetap menjadi duri di tenggorokan Amerika dan Zionis,” katanya lagi merujuk pada Amerika Serikat dan Israel.
Perang besar di Gaza pecah setelah Hamas meluncurkan serangan mengejutkan pada 7 Oktober, yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa, menewaskan lebih dari 1.400 orang dan ratusan lainnya diculik.
Sejak itu pengeboman oleh Israel nyaris tanpa henti di Gaza telah menewaskan lebih dari 10.000 warga Palestina, sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak, menurut penghitungan pejabat kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.
Israel kemudian meluncurkan invasi darat dengan bersumpah menumpas Hamas. Belasan tentara Israel tewas dalam operasi darat, menambah total prajurit Zionis yang terbunuh sejak 7 Oktober menjadi lebih dari 300 orang.
Komentar petinggi Hamas itu muncul ketika Israel mengatakan pasukannya telah maju ke jantung kota Gaza yang padat penduduknya. Sedangkan Hamas mengatakan para pejuangnya telah menimbulkan kerugian besar pada pasukan penyerang.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan, “Israel memiliki satu target–teroris Hamas di Gaza, infrastruktur mereka, komandan mereka, bunker, ruang komunikasi.”
Lihat Juga :
tulis komentar anda