Kata Hamas, Ini Satu-satunya Orang yang Mampu Serang AS
Minggu, 05 November 2023 - 00:01 WIB
“Tetapi yang sebenarnya ingin mereka lakukan adalah jika Israel masuk ke Gaza, menggunakan RPG untuk meledakkan kendaraan mekanis yang membawa pasukan dan senjata. Mortir dan roket juga merupakan senjata teror," paparnya.
Stutzriem menggarisbawahi bahwa meskipun senjata-senjata tersebut mungkin bukan “pengubah permainan” bagi kelompok Hamas, potensi signifikansinya bergantung pada jumlah senjata Korea Utara yang dirahasiakan, seperti sistem anti-tank, yang dimiliki Hamas.
Pyongyang, melalui kantor berita KCNA, membantah persenjataannya terlibat dalam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober. Namun sebuah surat kabar pemerintah Korea Utara itu menerbitkan sebuah artikel yang menyalahkan Israel atas “tindakan kriminal yang terus-menerus terhadap rakyat Palestina".
Stutzriem mengatakan penemuan persenjataan Korea Utara yang dimiliki kelompok militan seperti Hamas seharusnya tidak mengejutkan.
“Korea Utara telah lama melakukan penjualan senjata ilegal,” kata Stutzriem.
“Komunitas intelijen telah mengamati hal ini selama beberapa dekade, sejak awal tahun 1990an. Cara rezim ini meningkatkan pendapatan adalah dengan menjual sebagian besar, hampir seluruhnya ke negara-negara yang menentang negara-negara demokrasi sekutunya di dunia," paparnya.
Stutzriem menggarisbawahi bahwa meskipun senjata-senjata tersebut mungkin bukan “pengubah permainan” bagi kelompok Hamas, potensi signifikansinya bergantung pada jumlah senjata Korea Utara yang dirahasiakan, seperti sistem anti-tank, yang dimiliki Hamas.
Pyongyang, melalui kantor berita KCNA, membantah persenjataannya terlibat dalam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober. Namun sebuah surat kabar pemerintah Korea Utara itu menerbitkan sebuah artikel yang menyalahkan Israel atas “tindakan kriminal yang terus-menerus terhadap rakyat Palestina".
Stutzriem mengatakan penemuan persenjataan Korea Utara yang dimiliki kelompok militan seperti Hamas seharusnya tidak mengejutkan.
“Korea Utara telah lama melakukan penjualan senjata ilegal,” kata Stutzriem.
“Komunitas intelijen telah mengamati hal ini selama beberapa dekade, sejak awal tahun 1990an. Cara rezim ini meningkatkan pendapatan adalah dengan menjual sebagian besar, hampir seluruhnya ke negara-negara yang menentang negara-negara demokrasi sekutunya di dunia," paparnya.
(mas)
tulis komentar anda