Pertama Kali, Korban Cedera dan Warga Asing Tinggalkan Jalur Gaza Lewat Rafah
Kamis, 02 November 2023 - 08:02 WIB
Gambar-gambar AFPTV menunjukkan seluruh keluarga, berjuang untuk membawa harta benda mereka, bergegas melewati penyeberangan yang dijaga ketat menuju Mesir, yang diperkirakan akan menerima setidaknya 400 pemegang paspor asing dan 90 orang yang terluka dan sakit paling parah.
"Kelompok pertama yang sebagian besar terdiri dari perempuan dan anak-anak tiba di Mesir," kata seorang pejabat kepada AFP yang tidak mau disebutkan namanya, ketika tayangan TV menunjukkan orang tua dengan kursi dorong dan orang lanjut usia turun dari bus.
"Itu cukup. Kami sudah cukup menanggung penghinaan,” kata warga Gaza Rafik al-Hilou, yang menemani kerabatnya termasuk anak-anak berusia satu dan empat tahun yang berharap bisa menyeberang ke Mesir.
“Kami kekurangan kebutuhan manusia yang paling mendasar. Tidak ada internet, tidak ada telepon, tidak ada alat komunikasi, bahkan air pun tidak. Selama empat hari terakhir, kami belum bisa memberi makan sepotong roti pun kepada anak ini. Apa yang kamu tunggu lagi?" imbuhnya.
Pembukaan perbatasan sementara dengan Mesir memberikan secercah harapan pertama dalam krisis kemanusiaan yang berkobar di Gaza yang digambarkan oleh PBB dan lembaga bantuan lainnya sebagai “belum pernah terjadi sebelumnya.”
Foto: CNN
Dilansir dari CNN, keluarnya korban cedera dan warga asing dari Jalur Gaza menyusul kesepakatan antara Israel, Hamas, dan Mesir yang ditengahi oleh Qatar dan berkoordinasi dengan Amerika Serikat (AS). Kesepakatan itu memungkinkan pembebasan warga negara asing dan warga sipil yang terluka parah dari Gaza. CNN mengutip sumber yang mengetahui hal tersebut.
"Perjanjian itu terpisah dari negosiasi penyandaeraan apa pun," tambah sumber itu.
"Kelompok pertama yang sebagian besar terdiri dari perempuan dan anak-anak tiba di Mesir," kata seorang pejabat kepada AFP yang tidak mau disebutkan namanya, ketika tayangan TV menunjukkan orang tua dengan kursi dorong dan orang lanjut usia turun dari bus.
"Itu cukup. Kami sudah cukup menanggung penghinaan,” kata warga Gaza Rafik al-Hilou, yang menemani kerabatnya termasuk anak-anak berusia satu dan empat tahun yang berharap bisa menyeberang ke Mesir.
“Kami kekurangan kebutuhan manusia yang paling mendasar. Tidak ada internet, tidak ada telepon, tidak ada alat komunikasi, bahkan air pun tidak. Selama empat hari terakhir, kami belum bisa memberi makan sepotong roti pun kepada anak ini. Apa yang kamu tunggu lagi?" imbuhnya.
Pembukaan perbatasan sementara dengan Mesir memberikan secercah harapan pertama dalam krisis kemanusiaan yang berkobar di Gaza yang digambarkan oleh PBB dan lembaga bantuan lainnya sebagai “belum pernah terjadi sebelumnya.”
Foto: CNN
Dilansir dari CNN, keluarnya korban cedera dan warga asing dari Jalur Gaza menyusul kesepakatan antara Israel, Hamas, dan Mesir yang ditengahi oleh Qatar dan berkoordinasi dengan Amerika Serikat (AS). Kesepakatan itu memungkinkan pembebasan warga negara asing dan warga sipil yang terluka parah dari Gaza. CNN mengutip sumber yang mengetahui hal tersebut.
"Perjanjian itu terpisah dari negosiasi penyandaeraan apa pun," tambah sumber itu.
tulis komentar anda